HAI-Online.com – Penampakan lumba-lumba unik berwarna pink belakangan ini viral dimedia sosial setelah akun Twitter @underwaterviews membagikan video yang menunjukkan gerombolan mamalia laut tersebut sedangberenang.
"Spotting the rare pink dolphin," tulis pemilik @underwaterviews pada Kamis (2/9/2021).
Dalam video berdurasi 10 detik tersebut, terlihat kawanan lumba-lumba berwarna pink dan hitam terlihat di permukaan air.
Baca Juga: Intelegensi Lumba-Lumba, Ternyata Mereka Bisa Pelajari 'Nama' Teman buat Nge-Geng
Terlepas dari keunikannya, apa sih sebenarnya spesies lumba-lumba pink tersebut?
Peneliti mamalia laut di Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Penelitian Indonesia (LIPI), Sekar Mira menjelaskan, lumba-lumba pink itu bernama Sousa Chinensis.Menurut dia, habitat mamalia ini ada di pesisir laut yang kedalamannya cukup dangkal. Distribusinya tersebar dari pesisir India hingga China.
"Habitatnya di coastal area dan neritic zone atau di daerah pesisir dengan kedalaman laut kurang dari 200 meter," kata Sekarkepada Kompas.com, Jumat (3/9/2021).
"Nah, Sousa Chinensis ini warna pink-nya didapatkan seiring usianya bertambah. Jadi yang pink itu individu yang sudah cukup dewasa. Justru kalau masih kecil/anakan itu warnanya masih abu-abu kehitaman," ujar dia.
Sekar menjelaskan, ukuran lumba-lumba pink usia dewasa jantan dapat mencapai 3 meter, dan untuk betina akan lebih kecil.
Lumba-lumbapunya sifat yang friendlyyang artinyamudah berinteraksi dengan manusia yang ada di dekatnya.
"Karena pengalaman dari teman-teman yang mengamati tingkah laku mereka di Hong Kong, cukup banyak catatan bahwa mereka ingin berinteraksi dengan manusia, jadi mereka nggak takut, sampai mau dipegang-pegang," ujar Mira.
Baca Juga: Apakah Ikan Juga Bisa Mati Tenggelam di Air? Ini Penjelasan dari Pakar
Mira mengatakan, Sousa Chinensis sangat rentan terhadap ancaman yang ada di pesisir, mulai dari alih guna lahan hingga pencemaran limbah.
"Karena dia (lumba-lumba) mencari ikan untuk makan di daerah pesisir, di mana manusia sering buang limbah dan sampah juga ke situ," ujar Sekar.
Sayangnya, Sousa Chinensis inisecara global berstatus 'vulnerable'sebagaimana ditetapkan International Union for Conservation of Nature (IUCN).Itu artinya, populasinya mengalami tekanan, sementara jumlah individu dewasa terus berkurang.
"Kalau kita tidak bisa mengurangi tekanan lingkungan untuk populasi tersebut, bahkan diprediksi oleh IUCN tahun 2030 populasinya akan berkurang 30 persen, kata Sekar.
Hal ini membuat keberlangsungan hewan menggemaskan tersebut dalam posisi yang mengkhawatirkan, mengingat sebelumnya banyak binatang dengan status serupa yang akhirnya mengalami kepunahan.
"Ketika suatu jenis sudah punah dan kita belum sempat mengeksplor betul apa manfaatnya bagi kita. Itu sebenarnya suatu kehilangan, kalau dari sisi ilmu pengetahuan,"pungkasSekar. (*)
Baca Juga: Melihat Wujud Anglerfish, Ikan Laut Bertampang Serem dari Laut Dalam yang Muncul ke Pantai
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Viral, Video Lumba-Lumba Berwarna Pink, Ini Penjelasan LIPI"