Baca Juga: Ini Besaran Bantuan Kuota Pelajar untuk Bulan September–November
Dia sudah cukup lama menunggu calon pembeli, tetapi sampai siang belum ada yang mendekat ke warung dagangannya.Maklum, sejak pemberlakuan PPKM Darurat hingga dilanjutkan dengan PPKM level 4 di Medan, Azizah makin kesulitan mendapat pelanggan. Penjualannya anjlok, bahkan beberapa kali merugi."Berulang kali harus nombok," kata Azizah dikutip dari Kompas.com.
Dari cerita Kompas.com, Azizah ini berdagang demi membantu suaminya, seorang pedagang gorden dan juga untuk membiayai kebutuhan sekolah dua anak mereka serta membayar kontrakan bulanan."Kebutuhan banyak. Bayar rumah sewa. Tempat ini juga sewa Rp 500 ribu per bulan," katanya.
Mereka kemudian sepakat. Dagangan diborong. Karena sebagian besar ayam belum digoreng, beberapa anak muda membantu Azizah untuk memasak dan membungkusnya.
Setelahnya, mereka memasang spanduk di depan steling Azizah. Spanduk itu berisi pesan, siapa saja yang lapar dan butuh makan dipersilakan mengambil makanan dari sana. Gratis, hari itu.
Beberapa saat kemudian, pengendara dan warga yang kebetulan melintas langsung mengantre. Satu per satu dari mereka mengambil nasi ayam penyet yang sudah disiapkan.Ada tukang becak atau pengemudi ojek online lewat, mereka langsung menyodorkan makanan gratis dari borongan WMP itu.
Warung Medan Peduli keliling untuk borong pedagang kecil
Bagi Richard dan relawan lain, gerakan ini adalah salah satu cara mereka untuk menyebar virus kebaikan. Mereka bisa membuktikan bahwa penyebaran virus kebaikan lebih cepat dari penyebaran virus corona.
"Hanya dalam beberapa hari, ratusan orang mau bergabung dengan kami. Bahkan, di kota-kota lain di Indonesia mulai mengikuti dan mengadakan gerakan yang sama. Ada Bandung Peduli, Jakarta Peduli, Surabaya Peduli, dan Batam Peduli," ungkapnya.
"Karena kita yakin, virus kebaikan jauh lebih cepat menular dan lebih cepat menyebar dari virus corona," tandasnya lagi.
Richard dan relawan masih akan terus bergerak. Gerakan sosial ini masih akan terus berjalan hingga PPKM di Medan berakhir.
"Target kita, PPKM selesai kami juga berhenti," pungkasnya. (*)