Dua Ethical Living yang Diperkenalkan Unicharm Ini Patut Dicontoh Karena Bisa Menyelamatkan Lingkungan

Selasa, 03 Agustus 2021 | 13:10

Pengolahan sampah popok Uni-charm

HAI-Online.com- Maraknya berbagai isu lingkungan baik di sekitar kita maupun dalam skala global telah menjadikan PTUni-Charm Indonesia Tbk. ikut andil untuk peduli terhadap kelangsungan alam.

Karena itu, mereka meluncurkan konsep lifestylebaru, yaitu "Ethical Living for SDGs".

Konsep ini bertujuan menjadikan perusahaan yang maju dan beretika untuk lingkungan, di mana setiap orang bakal dapat hidup dengan nyaman.

Baca Juga: Dimas Djay Mau Pendidikan Kita Punya Kurikulum Sampah Biar Anak Muda Makin Sadar Lingkungan

“Konsep gaya hidup baru ini menerapkan “kebaikan kecil” yang mudah berkontribusi ke dalam kehidupan, dan mengambil langkah baru dari hal kecil dengan memanfaatkan teknologi terkini, “ ujar Yuji Ishii, Presiden Direktur PT Uni-Charm Indonesia Tbk.

Nah, selama ini, PT Uni-Charm Indonesia mengklaim sudah melakukan upaya nyata untuk mewujudkan konsep tersebut.

Dua di antaranya adalah pertama meluncurkan produk Charm dan Protect Pollution Mask dalam kemasan berbahan kertas daur ulang.

Dalam edisi terbatas dan sekaligus untuk memeringati hari Lingkungan Hidup pada 5 Juni 2021 lalu, Uni-charm mengaku telah menggunakan kemasan produknya itu dari 100 persen kertas daur ulang.

Meski harganya agak lebih mahal, namun hal itu masih sesuai dengan laporan McKinsey yang menyebutkan, lebih dari 60 persen konsumen di Indonesia bersedia membayar biaya tambahan untuk merek ramah lingkungan, yang trennya lebih tinggi daripada negara lain di kawasan Asia-Pasifik.

Selanjutnya, upaya terbaru, yakni fase kedua yang dilakukan Uni-Charm Indonesia adalah meneliti solusi pengolahan sampah popok sekali pakaisecara organik dengan menggunakan larva Black Soldier Fly (Maggot).

Baca Juga: Nonton Neflix Sejam Punya Jejak Karbon yang Besar Lho Berdampak Bagi Lingkungan

Disebutkannya, Maggot bakal dapatmemakan popok tersebut dengan bantuan proses sakarifikasi menggunakan selulase (enzim).

Profesor Ishibashi dari Universitas Prefektur Kumamoto, Jepang telah mendukung laporan sementaraini,bahwa“Maggotdapat memakanPulp yangdiolahdengan Selulosa,memilahbagian plastik (non woven, polimer dll.) dan kotoran Maggot sehingga dapat didaur ulang," jelasnya.

Jadi, ke depannya jika riset ini berhasil, makabakal ada cara untuk mengurai popok sekali pakai tanpa harus membuangnya ke TPS sehingga bakal bisa mengurangi jumlah sampah yang terus meningkat setiap harinya.

Melihat potensi ini, Uni-charm semakin yakin, perusahannyatidakbolehmelepastanggungjawabuntuk ikutmenyelesaikansetiapmasalah lingkunganuntukmenjadikanbumitempatyangnyamanbagianak-anak yangakanmenikmatikehidupan di masa depan.

Apa kamu setuju? (*)

Tag

Editor : Al Sobry