Kentut Diyakini Bisa Sebarkan Covid-19, Sejumlah Pejabat Mengamini, Ilmuwan Belum Konfirmasi

Senin, 26 Juli 2021 | 10:20

Sementara WHO cukup tegas jika ada pasien covid-19 yang mengeluarkan gas cukup besar dari perutnya, pakai masker dan celana.

HAI-Online.com- Tengah viral pernyataan dokter Australia Andy Tagg yang menyebutkan bahwa kentut dapat menjadi salah satu penyebab Covid-19.

Klaim ini diungkap Tagg pada Mei lalu setelah menganalisis serangkaian tes yang diambil dari pasien Covid-19 pada awal 2021.

Atas analisa itu, sejumlah menteri pemerintahan Inggris mengungkapkan kekhawatiran pribadi mereka bahwa penyebaran Covid-19 dapat melalui kentut.

Baca Juga: Sengaja Kentut di Depan Polisi, Pria Ini Kena Denda Hingga Rp 8 Juta

Dengan kata lain mereka mempercayai kentut dapat menyebarkan virus corona.

Beberapa pejabat secara pribadi telah menunjukkan "bukti" bahwa virus dapat menyebar melalui kentut di ruangan terbatas, seperti kamar kecil, kamar mandi atau toilet umum.

Seorang menteri tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Telegraph bahwa mereka telah membaca "hal yang terlihat kredibel" yang ditemukan dari negara lain di seluruh dunia.

Mereka mengklaim ada bukti "hubungan penelusuran terkait genom antara dua individu dari bilik (toilet) di Australia", seperti yang dilansir dari The Sun pada Sabtu (24/7/2021).

Juga, ada beberapa "kasus penyakit yang terdokumentasi dengan baik menyebar melalui pipa limbah selama lockdown di Hong Kong".yaitu ketika tikungan U toilet telah mengering.

Baca Juga: YouTube Bakal Hadirkan

Meski begitu, para ilmuwan dari pemerintah itu belum mengkonfirmasi klaim tersebut.

Seorang juru bicara Perdana Menteri Inggris mengatakan dia tidak mengetahui Covid-19 itu dapat menyebar melalui kentut.

"Kami menyimpan bukti ilmiah terbaru dalam peninjauan," imbuh juru bicara itu.

Pengujian Covid-19 telah menemukan bahwa Covid-19 dapat ditemukan di kotoran.

Namun, risiko penyebaran Covid-19 melalui kotoran dapat berkurang karena pakaian dalam dan celana dapat bertindak sebagai filter partikel berbahaya, seperti halnya masker untuk penyaring virus di pernafasan atas/wajah.

Kabar kentut jadi sumber penyebaran corona juga telah dikomentari Pusat Penanganan dan Pencegahan Penyakit di China, mereka mengumumkan bahwa celana seharusnya menjadi penghalang efektif terhadap kentutyang mungkin membawa virus corona.

Badan kesehatan dunia (WHO) mengatakan bahwa kentut tidak mungkin menularkan virus asalkan pakai celana.

Baca Juga: Reality Club Rilis Double-Single 'You Let Her Go Again', Koleb Sama Eks JKT48 di MV-nya

Namun, badan kesehatan memperingatkan bahwa jika pasien yang terinfeksi Covid-19 tidak mengenakan celana, dan mereka melepaskan sejumlah besar gas, maka orang lain di sekitarnya, jika mereka mengendus gas itu bisa berisiko.

Apalagi dari hasil temuanTagg, dia mengutip tesnya yang mengungkapkan bahwa Covid-19itu benar ada di kotoran manusia, terutama dari55 persen pasien Covid-19.

Tagg menulis, “Ya, SARS-CoV-2 dapat dideteksi dalam tinja dan telah terdeteksi pada individu tanpa gejala hingga 17 hari setelah terpapar.”

Dia menambahkan bahwa mungkin SARS-CoV-2 dapat menyebar melalui tinja, tetapi "kami membutuhkan lebih banyak bukti". ungkapnya. (*)

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya