Pasalnya menurut Vania, dia jadi bisa melakukan eksplorasi pembelajaran menggunakan sejumlah platfform guna kepentingan tugas sekolahnya.
"Soalnya kalo sekolah online saya jadi bisa mengeksplor macam-macam cara belajar, kalau di sekolah tatap muka biasanya gurunya seringnya ngasih tugas terus kerjain di buku tulis, tulisan tangan tapi kalo sekolah online bisa ngerjain macam-macam bentuknya," jelas Vania.
Jokowi lantas secara ringkas menjawab kapan kemungkinan belajar tatap muka dimulai.
"Nanti kalo Covid-nya sudah mereda, nanti kita bolehkan tatap muka di sekolah di seluruh Tanah Air," jawab Jokowi.
Tak hanya itu, Jokowi juga menjelaskan bahwa sebelumnya pemerintah berencana membuka sekolah tatap mula pada Juli ini. Tetapi, belakangan kasus Covid-19 justru meningkat tajam.
Presiden mengaku paham bahwa banyak murid yang sudah ingin kembali ke sekolah, bertemu dengan murid-murid lain, guru, teman dan belajar tatap muka.
Namun, ia mengingatkan, seluruh pihak harus berhati-hati dalam menghadapi lonjakan pandemi.
"Penyebaran Covid-19 ini masih terjadi tidak hanya di negara kita, tapi juga negara-negara lain di seluruh dunia, sehingga kita ngerem dulu untuk belajar tatap muka," ujarnya.
Sementara ini, Jokowi meminta para siswa untuk tetap giat belajar sekalipun melalui daring. Ia juga berpesan supaya seluruh murid tetap semangat dalam kondisi tak menentu ini.Jokowi juga mengingatkan para siswa untuk menerapkan protokol kesehatan pencegahan virus corona, seperti memakai masker, rajin mencuci tangan, dan menjaga jarak.
"Hati-hati, kalau nanti sudah diperbolehkan belajar tatap muka tetap pakai masker, nggak boleh dilepas, jaga jarak kalau mau bicara dengan teman, juga jangan berkerumun. Harus disiplin semua karena pandemi Covid belum berakhir," katanya lagi.
Untuk diketahui, pemerintah sudah mulai melaksanakan vaksinasi Covid-19 terhadap anak usia 12-17 tahun.
Program itu dimulai setelah vaksin Sinovac mendapat izin penggunaan darurat atauemergency use authorization(EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada akhir Juni lalu.
Baca Juga:Indonesia Punya 252 Jenis Sate Lokal, 77 Diantaranya Masih Misteri
Sekolah bisa ikut menggelar pengadaan vaksinasi pertama untuk diberikan ke para siswanya.
Sebanyak 32,6 juta anak usia 12-17 tahun menjadi sasaran program vaksinasi Covid-19. (*)