Tren Oplas Telinga Peri di Kalangan Anak Muda di China, Ternyata Punya Risiko Medis Ujungnya Pasien Minta Balikin ke Bentuk Semula

Sabtu, 19 Juni 2021 | 06:49

Tren Oplas Telinga Peri di Kalangan Anak Muda di China, Ternyata Punya Risiko Medis

HAI-Online.com-Bedah kosmetik, atau operasi plastik tak hanya mengubah bentuk wajah.
Di China misalnya, operasi plastik membentuk telinga baru menyerupai kuping perikini semakin diminati anak muda.
Selain membentuk wajah yang lebih tipis dan ramping, mereka jug mengubah telinga mereka jadi runcing dengan cara oplas telinga peri itu.
Baca Juga: Jangan Ngasal, Begini Cara Membersihkan Kotoran Telinga yang Benar
DilaporkanGuardianpada Jumat(18/6/2021) kemarin, sebuah telinga peri'alami'_tanpa oplas_ biasanya mengacu pada orang yang cacat lahir sehingga menghasilkan bentuk telinga yang meruncing.
Akan tetapi sekarang bentuk telinga peri itu malah menjadi trenterbaru di kalangan anak muda China di tengah pasar bedah kosmetik yang berkembang pesat.
Mengubah telinga mereka menjadi telinga peritelah menjadi salah satu prosedur yang paling dicari anak muda di sana.
"Itu adalah sihir! Saya belum mengubah apa pun di wajah saya, namun semua teman saya bilang, saya bakal terlihat berbeda pada hari saya menyelesaikannya (oplas),” kata seorang cewek pasien telinga peritentang prosedur itu saat berbagi cerita di platform gaya hidup Xiaohongshu.
“Oh, aku juga menginginkannya,"seru netizen yang ikut berkomentar di medsos khas China itu.
Nggak cuma cewek, para cowok juga telah berbondong-bondong ke rumah sakit untuk mencari prosedur tersebut.

Baca Juga: Kelar Operasi Hidung, Alat Vital Cowok Selebgram Ini Tegak Selama 3 Bulan, Kok Bisa?

"Ini sangat aman dan populer. Kami memiliki pelanggan yang mengantri untuk ini setiap hari, ”kataYu Wenlin, seorang dokter spesialis otoplasti di Pusat Kosmetik Medis Gaoshang di Guangzhou,

Yu mengatakan bahwa dia terkadang melakukan hingga enam operasi telinga perisehari.

Ada dua metode umum untuk mendapatkan tampilan telinga peri. Salah satu caranya adalah dengan menambahkan sepotong bahan buatan atau tulang rawan dari bagian tubuh lain ke area belakang telinga.

Wang Jiangyun, seorang ahli bedah kosmetik di The Third People's Hospital Zhengzhou, di provinsi Henan, China, sudah memperingatkan bahwa ada risiko infeksi, sikatriks, hingga telinga yang asimetris jika menambahkan tulang rawan ekstra.

Selain itu bisa timbul juga infeksi, alergi, bekuan darah dan kulit nekrosis jika menggunakan asam hialuronat.

Baca Juga: Vaksinasi Warga Lancar, Negara Slovenia Kini Bebas Corona

“Saya berani bilang, kehebohan 'telinga peri' akan terus dicari. Namun seiring berjalannya waktu, Kamu bakal menemukan bahwa ke depan hal ini akanada efek dan orang-orang akhirnya kembali jalani prosedur untuk menormalkan telinga mereka. Jadi saya sarankan orang lebih rasional jika memilih operasi tentang ini,” tambahnya. (*)

Tag

Editor : Al Sobry