Berpola ‘Crop Circle’ Nggak Lazim, Hutan di Jepang Ini Ternyata Merupakan Eksperimen Pemerintah

Minggu, 06 Juni 2021 | 19:37
Bored Panda

Hutan cedar dengan pola mirip crop circle di Prefektur Miyazaki, Jepang.

HAI-Online.com – Tanaman berpola mirip crop circle udah menjadi hal yang nggak asing ditemui pada hutan cedar di Prefektur Miyazaki, Jepang.

Sebelumnya, foto-foto kawasan hutan dengan pola aneh, yang hanya terlihat dari atas, beredar di internet sekitar tiga tahun lalu sampai memicu segala macam teori konspirasi yang melibatkan segala hal mulai dari alien hingga eksperimen rahasia pemerintah.

Teori tersebut memang benar adanya, meski memang nggak benar-benar rahasia—bahkan udah menjadi program pemerintah.

Baca Juga: SpaceX Meluncur ke Luar Angkasa, Orang-orang Ngaku Liat UFO di Siaran Live Streaming

Yap, pola unik pohon-pohon di hutan tersebut merupakan inisiasi Kementerian Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Jepang, seperti dilansir dari Oddity Central pada Minggu (6/6/2021).

Ditetapkan jadi 'Perhutanan Eksperimental'

Hal ini bermula saat pada tahun 1973, sebuah area di dekat Kota Nichinan ditetapkan sebagai kawasan ‘perhutanan eksperimental’ yang hasilnya dapat kita lihat hari ini.

Salah satu percobaan yang dilakukan di daerah tersebut adalah mengukur pengaruh jarak pohon terhadap pertumbuhan.

Mereka menanam pohon cedar atau aras dengan jarak sepuluh derajat hingga akhirnya membentuk sepuluh lingkaran konsentris yang semakin kompak.

Baca Juga: Mengenal Legenda Rubah Ekor Sembilan yang Populer dari Jepang

Selang 50 tahun kemudian, percobaan ini membuktikan bahwa kepadatanpunya kemungkinan memengaruhi pertumbuhan. Sebab, pohon aras yangditanam lebih rapat tumbuh lebih pendek daripada mereka di lingkaran luar—yangmenghasilkanpola tampilan cekung.

Menurut Kementerian Pertanian Jepang, perbedaan ketinggian antara pohon terkecil di tengah pola konsentris dan pohon tertinggi di lingkaran luar adalah lebih dari 5 meter.

Para peneliti menyimpulkan bahwa pohon di daerah yang kurang padat memiliki lebih banyak akses ke sumber daya, sementara pohon di tengah harus bersaing untuk mendapatkan sinar matahari dan nutrisi, yang berdampak pada pertumbuhannya.

Baca Juga: Keren Banget! Kakek Ini Bikin Lukisan Masterpiece Pake Microsoft Excel

Sayangnya, eksperimen yang menarik ini bakal segera berakhir setelah hampir setengah abad berjalan.

Menurut Spoon and Tamago, pohon cedar di daerah tersebut, termasuk dua pola konsentris, akan dipanen dalam waktu sekitar dua tahun.

Namun, setelah perhatian yang diterima kalangan misterius di media sosial, pihak berwenang disebut akan mempertimbangkan kemungkinan menunda panen selama beberapa tahun lagi. (*)

Baca Juga: Cerita Ninja Terakhir Jepang Soal Cara Berlatih, Mulai dari Menatap Lilin sampai Memanjat Dinding

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya