HAI-Online.com - Aksan Sjuman atau yang lebih dikenal dengan sebutan Wong Aksan mengungkapkan dirinya pernah diajak main band ternama, Scorpion. Tetapi, bukannya menerima tawaran tersebut dia malah menolaknya dan lebih memilh Dewa.
Baca Juga: Benarkah Ahmad Dhani Pecat Wong Aksan dari Dewa 19 karena Terlalu ‘Jazzy’?
Berbicara dalam channel Youtube SoundCorners pada Mei 2021, Wong Aksan menceritakan proses awal mula tawaran dari Scorpion datang dan ditolaknya karena lebih memilih Dewa.
Dia mengungkapkan tawaran itu tiba ketika Scorpion datang ke Indonesia, "Gue saat itu di Hardrock Cafe terus dia lagi di sana, dia nggak bisa nge-jam. Terus gue dateng karena gue punya kenalan, terus ngobrol-ngobrol sama pemainnya," tuturnya.
Wong Aksan melanjutkan, "Kan lo udah di Jerman ya, lo mending ikut gue aja main di Scorpion, kalo asiknya kita bisa nge-jam nih. Ikut gue aja deh yuk, katanya gitu. Terus gue bilang, aduh gue udeh ada band di sini (Dewa)," ungkapnya sambil mengingat kejadian tersebut bertepatan dengan era Hard Rock I Like Monday.
Menurutnya, kisah itu bisa dibilang 'bar story' yang mana orang-orang yang datang di bar akan membicarakan penolakannya terhadap tawaran Scorpion.
"Tapi itu bener-bener terjadi kok, sumpah demi Tuhan. Kalo gue andainya hari itu gue bilang 'Ok', besok gue berangkat ke Jerman mungkin bisa," ucap drummer yang menyukai Genesis dan Duran Duran itu.
Tetapi, dirinya mengaku tidak menyesal menolak tawaran Scorpion karena sama sekali nggak suka dengan bandnya, "Nggak nyesel, karena kan ternyata gue lebih seneng ngerjain apa yang gue suka kok daripada itu. Kalo misalnya Genesis dateng ke gue untuk ngajakin gue main, terus gue tolak mungkin sekarang gue punya penyesalan," tegasnya menolak tawaran dari band dengan lagu populernya Wind of Change (rilis 1991).
Pada akhirnya dia memilih berkarier dengan Dewa ketimbang band asal Jerman, Scorpion. Wong Aksan diketahui bergabung dengan Dewa setelah album Terbaik Terbaik (1995) selesai. Sebelumnya, posisi drummer Dewa diisi oleh Wawan Juniarso yang keluar pada album kedua, lalu kekosongan itu diisi oleh Ronald Fristianto dan Rere Reza sebagai additional.
Diketahui sebelum bergabung dengan Dewa, Aksan Sjuman pernah menempuh pendidikan musik departemen Jazz di Jerman. Selama di sana, putra dari sutradara legendaris Sjuman Djaja dan Farida Oetoyo ini juga pernah membentuk grup musik bernama "Chicken Takes Time" pada tahun 1993.
Setelah beberapa lama di Jerman, Wong Aksan memutuskan untuk kembali ke Indonesia yang pada akhirnya bergabung dengan Dewa. Nama Wong yang disematkan kepada Aksan Sjuman ini didapatkan ketika dia gabung di Dewa. Bertujuan mengisi kekosongan huruf W dari kata Dewa, maka diberilah nama Wong.
Karier pria kelahiran 1970 itu di Dewa bisa dibilang nggak begitu lama. Setelah menyelesaikan album Pandawa Lima (1997), Aksan dikeluarkan dari Dewa pada Juni 1998. Dinilai pukulannya lebih mengarah ke musik jazz saat itu.
Setelah terlepas dari Dewa, Wong Aksan kemudian bergabung dengan grup musik Potret di album kompilasi The Best of Potret (2001).
Nah, itulah perjalanan hidup Aksan Sjuman atau Wong Aksan yang pernah diajak main dengan Scorpion tetapi menolak karena sudah ada Dewa. Terlepas dari itu, Wong Aksan benar-benar jadi salah satu panutan bagi drummer di Indonesia, karena sudah nggak diragukan lagi soal skillnya.
Baca Juga: Lihat Once Tampil di Cafe Pertama Kali Sebelum Diajak Gabung Dewa, Ahmad Dhani: Gila Nih Suaranya