HAI-Online.com – Kalian pernah ngebayangin gimana rasanya menjelajah ruang angkasa, layaknya yang kalian lihat di film-film sci-fi atau dokumenter?
Opsi pertama—dan jika kalian punya kocek yang sangat dalam, mungkin kalian bisa mencoba berwisata ke ruang angkasa pake roket Blue Origin milik miliarder Jeff Bezos yang saat ini sedang bersiap membawa enam turis untuk diberangkatkan pada Juli mendatang.
Baca Juga: Aktor Muda Jeff Smith Ditangkap Karena Pakai Narkoba Bareng Teman di Mobilnya
Syaratnya, menurut kabar yang beredar, kalian perlu membayar Rp 2,8 triliun sebagai ongkos dari perjalanan wisata luar angkasa itu.
Eits, tapi kalian bisa mencoba cara lain buat berwisata ke ruang angkasa, yakni lewat laman eksperimental Google Chrome bernama ‘100.000 Stars’—dan tentunya gratis dan bisa diakses lewat desktop maupun mobile.
Untuk bisa menjelajahi tata surya dan melihat 100.000 bintang di galaksi, kalian cukup masuk ke halaman stars.chromeexperiments.com atau melalui link ini.
Baca Juga: Google Indonesia Buka Lowongan Kerja, Ini Syarat dan Kualifikasinya
Setelah itu, kalian hanya perlu mengklik ikon play atau opsi ‘take a tour’ di pojok kiri atas halaman, untuk mulai menjelajahi tata surya dan melihat 100.000 bintang yang telah berhasil didokumentasikan oleh Google.
Selain itu, Google akan membawa kita semakin jauh dari matahari dan menampakkan beberapa bintang yang paling dekat dengan tata surya, di antaranya ada bintang bernama Altair, Kruger 60, Bernard's Star, Sirius, Proxima Centauri, dan sebagainya.
Baca Juga: Ternyata Angka di Papan Nama Stasiun Bukan Menunjukkan Jarak, Tapi Demi Keselamatan
Bila sudah selesai, pengguna bisa dengan mudah mengeksplorasi lebih jauh soal tata surya dan bintang-bintang yang ada. Caranya cukup dengan melakukan zoom-in dan zoom-out menggunakan trackpad atau layar hape kalian.
Misalnya, dengan melakukan zoom-in, pengguna bisa melihat nama-nama bintang dengan jelas. Lalu nama bintang itu juga bisa diklik dan akan menampilkan visual dan informasi singkat dari bintang tersebut.
Foto dan data yang ditampilkan dalam laman eksperimen ini diambil dari berbagai sumber, termasuk dari Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) dan Badan Antariksa Eropa (ESA).
Chrome Experiment ini memanfaatkan dukungan Google Chrome untuk WebGL, CSS3D, dan Web Audio.
Sedangkan musik latarnya, mengutip Open Culture, diciptakan oleh SamHulick, komposer video game petualangan luar angkasa yang kondang, ‘Mass Effect’. (*)
Baca Juga: 4 Seniman Ini Paparkan Data Soal Perubahan Iklim lewat Cara yang Asyik