HAI-Online.com – Kalian ngerasa bahwa belakangan ini cuaca jadi panas dan gerah banget? Entah itu di siang maupun malam hari.Bahkan di Surabaya, suhu maksimum pernah tercatat mencapai 35,2 derajat Celsius.
Namun sebenarnya apa sih yang menyebabkan cuaca panas ini dan apakah ini pertanda awal musim kemarau?
Nah menjawab pertanyaan tersebut, Koordinat Bidan Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Miming Saepudin mengatakan kondisi yang terjadi di wilayah Indonesia saat ini adalah kondisi suhu panas harian.
Kondisi suhu panas harian umumnya disebabkan oleh kondisi cuaca cerah pada siang hari dan relatif lebih signifikan pada saat posisi semu Matahari berada di sekitar ekuatorial.
Baca Juga: Viral Video Penampakan Awan Berbentuk Kapal Selam di Bali, Begini Penjelasannya
Pada pertengahan Mei ini sendiri, posisi semu matahari sudah berada di Belahan Bumi Utara (BBU) di sekitar 19 derajat Lintang Utara.
Kondisi tersebut secara nggak langsung mengindikasikan bahwa di wilayah Indonesia selatan ekuator akan menjelang periode angin timuran yang identik dengan periode musim kemarau.
"Saat ini sebagian besar wilayah Indonesia akan memasuki awal musim kemarau dimana tingkat perawanan akan cukup rendah pada siang hari," jelas Miming kepada Kompas.com, Senin (17/5/2021).
Karenanya, ia mengimbau masyarakat tetap mengantisipasi kondisi cuaca yang cukup panas atau kondisi terik pada siang hari dengan meningkatkan daya tahan tubuh dan menjaga kesehatan diri, keluarga serta lingkungan.
Berdasarkan hasil pengamatan BMKG, suhu maksimum tanggal 16 Mei 2021 kemarin, tercatat berkisar antara 33 hingga 35,2 derajat Celsius dengan suhu maksimum 35,2 derajat Celsius terjadi di Surabaya.
Meski begitu, kondisi suhu maksimum dengan kisaran tersebut dinilai masih normal, di mana perubahan suhu maksimum harian, yakni cuaca panas, masih dapat terjadi dalam skala waktu harian bergantung pada kondisi cuaca di suatu wilayah. (*)
Baca Juga: Spesies Baru Dinosaurus Ini Punya Tulang Seperti Jambul untuk Komunikasi