India Paling Parah Kena Covid-19 Gelombang Kedua, Sehari Bisa 2000 Orang Meninggal

Jumat, 23 April 2021 | 13:34
Kompas.com

India Paling Parah Kena Covid-19 Gelombang Kedua, Sehari Bisa 2000 Orang Meninggal

HAI-Online.com- Warga India tengah berada di bawah cengkeraman gelombang kedua wabah pandemi Covid-19 yang mematikan.
Negara bagian terpadat di India, Uttar Pradesh, termasuk yang paling parah terkena dampak gelombang kedua di negara itu.

Kementerian Kesehatan India melaporkan kasus baru Covid-19di seluruh India mencapai 295.000 dalam waktu sehari, setara dengan angka kasus di Amerika Serikat pada Januari lalu.

Baca Juga: Viral Video Cowok Amerika Pukuli Cowok Asia Berkali-kali hingga Pingsan di Kereta, Pelaku: Dia Cuma Tertidur Bro

Namun yang paling parah dari angka itu, total kematian di India menyentuh 182.553 korban jiwa.

Channel News Asia melaporkanpada Rabu (21/4/2021) yang juga disebut hari terburuk karena mencatat anhka kematian tertinggi sepanjang kasus muncul pada tahun lalu.Hanya dalam 24 jam ada setidaknya 2.023 orang meninggal dunia akibat Covid-19.

Kendati demikian, pihak berwenang bersikeras mengatakan bahwa situasi tersebut masih terkendali.

Padahal dilaporkan ada seorang warga bernama Niranjan Pal Singh (58), meninggal dunia pada Jumat (16/4/2021), di ambulans saat dibawa dari satu rumah sakit ke rumah sakit lain.

Pal Singh dan banyak pasien covid-19 lainnya telah ditolak oleh setidaknya empat rumah sakit akibat kekurangan daya tampung dan tidak mendapatkan tempat tidur.

Dari vdeo yang dibagikan oleh jurnalis lokal di Kanpur dan viral, juga terdapat seorang pria sakit terbaring di tanah di tempat parkir rumah sakit Lala Lajpat Rai yang dikelola pemerintah.

Di lokasi yang sama, seorang pria tua duduk di bangku rumah sakit.

Baca Juga: Viral Terekam CCTV Mobil Lindas Anak Kecil Saat Sedang Bermain
Keduanya dinyatakan positif Covid-19, tetapi rumah sakit tidak memiliki tempat tidur untuk menampung mereka.

Di luar rumah sakit Kanshiram yang dikelola pemerintah, seorang wanita muda menangis ketika dia mengatakan bahwa dua rumah sakit menolak untuk menerima ibunya yang sakit.

"Mereka bilang mereka sudah kehabisan tempat tidur. Jika Anda tidak punya tempat tidur, taruh dia di lantai, tapi paling tidak beri dia perawatan. Ada banyak pasien seperti ibu saya," ungkap wanita itu.

"Kepala Menteri mengatakan ada tempat tidur yang cukup, tolong tunjukkan di mana mereka berada. Tolong perlakukan ibu saya," sambungnya. (*)

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya