Arkeolog Temukan Sisa-Sisa Arena Gladiator di Turki, Muat hingga 20.000 Penonton!

Jumat, 23 April 2021 | 08:12
Assoc. Prof. Mehmet Umut Tuncer/Aydin Provincial Director od Culture and Tourism

Kondisi arena gladiator yang ditemukan di Turki setelah dibersihkan.

HAI-Online.com – Arkeolog di Turki menemukan sisa-sisa arena gladiator yang berasal dari zaman Romawi. Reruntuhan itu pun menunjukkan gambaran megahnya pertandingan gladiator di masa lalu.

Baca Juga: Mengintip Helikopter Mungil NASA yang Berhasil Terbang di Planet Mars, Ternyata Memuat Benda Ini

Peneliti mengatakan, saat itu seenggaknya ada 20.000 penonton bersorak dan mencemooh perkelahian antara para gladiator melawan hewan liar.

Dilansir dari Live Science, arena berusia 1800 tahun itu ditemukan di perbukitan kota kuno Mastaura, di Provinsi Aydin barat Turki.

Saat pertama ditemukan, lokasi tersebut udah dipenuhi tertutup dengan tanah dan dipenuhi dengan tumbuhan.

"Sebagian amfiteater berada di bawah tanah dan bagian yang terlihat sebagian besar ditutupi oleh semak dan pohon liar," ungkap Mehmet Umut Tuncer, direktur kebudayaan dan pariwisata provinsi Aydin.

Baca Juga: Kenapa Ada Hari Kartini, tapi Nggak Ada Hari Cut Nyak Dien? Kemdikbud Bocorin Alasannya

Arena gladiator di masa Romawi tersebut ditemukan oleh arkeolog pada musim panas 2020, setelah mereka mendapat izin dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Turki untuk melakukan penelitian arkeologi di kota kuno tersebut.

Setelah menemukan batu besar yang menjulang dari tanah, tim arkeolog segera mulai membersihkan dan mempelajari situs tersebut. Dari Oktober hingga Desember 2020, arkeolog menebang semua semak dan pohon liar.

"Kami mulai melindungi bangunan dari kerusakan alam," ungkap Tuncer.

Peneliti kemudian menemukan bahwa arena tersebut ternyata berasal dari 200 M. Artinya, arena gladiator bangsa Romawi di Turki ini dibangun selama Dinasti Severan yang mencakup lima kaisar yang berturut-turut memerintah dari tahun 193 hingga 235 M.

"Selama dinasti ini, kota Mastaura sangat berkembang dan kaya karena Romawi membantu kota itu tumbuh secara ekonomi. Itu terlihat dari adanya peningkatan variasi koin Mastaura selama periode tersebut," ujar Tuncer.

Baca Juga: Berhasil Temukan ‘Kota Emas yang Hilang’, Arkeolog: Seperti Pompeii Versi Mesir!

Menariknya, peneliti menyebut jika sebagian besar struktur bawah tanah arena masih terpelihara dengan baik.

"Kokoh dan seolah baru saja dibangun," kata Tuncer.

Meski begitu, struktur bangunan di atas tanah telah runtuh. Namun kita masih bisa menemukan baris kursi arena serta dinding pendukung di luar gedung. Seenggaknya 15.000 dan 20.000 orang bisa masuk ke dalam arena tersebut.

Assoc. Prof. Mehmet Umut Tuncer/Aydin Provincial Director od Culture and Tourism

Arena gladiator ini diperkirakan mampu menampung hingga 20.000 penonton.

Ukurannya memang jauh lebih kecil dibandingkan dengan Colosseum di Roma yang mampu menampung sekitar 50.000 orang.

Namun soal pertarungannya sendiri, peneliti menyebut jika kemungkinan besar sama berdarahnya dengan yang terjadi di Colosseum. Arena Mastaura juga memiliki area khusus, termasuk ruang tunggu gladiator dan ruang hiburan untuk penonton pribadi.

"Tidak ada contoh amfiteater semacam ini sebelumnya di Anatolia (dikenal sebagai Asia Kecil) dan sekitarnya. Arena kemungkinan menarik penonton dari seluruh penjuru wilayah," tambah Tuncer.

Tim arkeolog akan bekerja sama dengan pihak museum untuk membersihkan dan melestarikan arena, salah satunya untuk mengatasi retakan di dinding bangunan.

Saat ini tim mulai melakukan pemindaian pada struktur sehingga dapat mulai membuat gambar 3D.

Baca Juga: Throwback ke 1918 saat Orang Nunggu Bioskop Dibuka, Mirip Kondisi Saat Ini

Setelah itu kemungkinan pada Mei mendatang, arkeolog berencana melakukan survei geofisika di atas bangunan tersebut untuk memahami seperti apa bagian bawah dari arena gladiator bangsa Romawi itu. (*)

Tag

Editor : Al Sobry

Sumber Live Science