Asal Pertandingan Sepak Bola yang Munculin Istilah 'Created by the Poor, Stolen by the Rich'

Rabu, 21 April 2021 | 13:53
Tangkapan Layar Youtube

Asal Pertandingan yang Munculin Istilah

HAI-Online.com - Ramai di media sosial aksi protes banyak pihak terkait European Super League (ESL). Selain itu, istilah Created by the Poor, Stolen by the Rich banyak digunakan untuk menggambarkan situasi saat ini.

Baca Juga: 6 Klub Liga Inggris Mundur, Penggemar Sepak Bola Menang Lawan European Super League

Bahkan, supporter Chelsea hingga Manchester United yang melakukan aksi demonstrasi di depan stadion klub mereka juga memasang banner bertuliskan, "Created by the Poor, Stolen by the Rich". Mereka dengan tegas menolak kompetisi tersebut, yang dinilai bakal merusak sepak bola.

Terkait istilah "Created by the Poor, Stolen by the Rich" ini pertama kali dicetuskan oleh supporter Club Africain asal Tunisia. Saat itu, pada 2017 tersaji laga persahabatan antara Paris Saint Germain asal Perancis vs Club Africain asal Tunisia.

Sebelum dimulainya pertandingan, supporter Club Africain langsung membentangkan banner besar bertuliskan "Created by The Poor, Stolen by The Rich" atau dalam Bahasa Indonesianya berarti "Diciptakan oleh orang-orang miskin, dicuri oleh orang-orang kaya".

Kemungkinan aksi ini dilakukan untuk menyindir PSG dan pemilik yaitu Nasser Al-Khelaifi yang merupakan orang terkaya dengan uang berlimpah. Dia dengan cepatnya mengubah PSG dengan pemain bertabur bintang, ditransfer dengan harga yang sangat mahal dan digaji sangat tinggi.

Baca Juga: Inilah Alasan Bayern Munchen dan Borussia Dortmund Tolak European Super League

Terkait istilah "Created by The Poor, Stolen by The Rich" dengan kontroversi ESL ini yaitu 12 tim yang sebelumnya bergabung merupakan tim elite saja dan kebanyakan pemiliknya merupakan orang terkaya.

Ditambah Chairman ESL, Florentino Perez menyatakan jika kompetisi tersebut dibuat untuk menyelamatkan sepak bola dan klub-klub kecil, bukan untuk memperkaya. Sontak pernyataannya tersebut banyak dikecam banyak orang.

Sebagai informasi terkait istilah tersebut, memang awalnya klub sepak bola yang bergabung dengan ESL merupakan olahraga yang diciptakan oleh orang-orang kalangan bawah saat itu seperti pekerja pabrik.

Melansir Copa90, tim Inggris yaitu Arsenal pada akhir 1880-an ditemukan oleh para pekerja pabrik. Selain itu, Manchester United juga ditemukan pada akhir tahun 1870-an oleh pekerja di depot kereta api yang berawal dari pertandingan melawan departemen lainnya atau perusahaan kereta api lainnya.

Begitu juga dengan Liverpool yang berawal dari klub pengisi stadion Anfield yang ditinggalkan Everton karena adanya cekcok antara director Everton dengan presidennya selaku pemilik tanah.

Baca Juga: European Super League Ditentang Banyak Pihak, 12 Klub Besar Eropa Ini Dikabarkan Resmi Gabung

Kemudian, City yang juga berawal dari komunitas gereja membuat klub itu untuk tujuan humanisme. Mereka membantu penduduk setempat lepas dari kecanduan alkohol dan tindakan kriminal sehubungan dengan meningkatnya jumlah pengangguran di Manchester Timur saat itu.

Lalu, ada Tottenham yang ditemukan awalnya oleh anak sekolahan yang merupakan member dari klub kriket. Mereka mencari olahraga lain yang bisa dimainkan sepanjang musim dingin saat itu.

Kemudian, Chelsea saat itu berawal dari Pub di Fulham Road, awalnya ada pebisnis yaitu Gus Mears yang membeli Stamford Bridge Athletic kemudian dia berdebat tentang nama klub itu, pada akhirnya dia menyebut Chelsea FC.

Itu tadi istilah "Created by the Poor, Stolen by the Rich" yang berawal dari laga PSG vs Club Africain. Istilah tersebut sangat tepat jika melihat sepak bola modern saat ini, yang kebanyakan pemilik lebih mementingkan bisnis dibanding arti sepak bola itu sendiri, termasuk untuk kompetisi ESL.

Baca Juga: Di Luar Segala Masalahnya, Ini Sejumlah Alasan Kenapa European Super League Bakal Boring Banget

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya