HAI Demos: Thee Marloes Rhythm, Rangkum Sisi Kemewahan Kota Surabaya

Rabu, 31 Maret 2021 | 21:00
Dok. Thee Marloes Rhythm

Thee Marloes Rhythm

HAI-ONLINE.COM -Kabar harian kota Surabaya selalu disibukkan dengan lalu lalang manusia dan kendaraan bermotor yang menjemukan. Perlu penawar yang cukup ringan dan manis untuk mengesampingkan ritual industri ala kota besar yang membuat kerak daki di wajahmu semakin menebal.Sekelompokpemuda paruh baya yang memasuki akhir masa muda mereka menafsirkan hal tersebut melalui pembentukan sebuah grup musik bernama Thee Marloes Rhythm.

Thee Marloes Rhythm memproklamirkan grup mereka sebagai sketsa kehidupan harian warga muda kota Surabaya dengan segala sentimen yang terjalin di dalam kehidupannya, baik riang maupun duka. Grup ini memainkan elemendan paduan nadayang banyak terinspirasi dari musik era awal soul 70an serta soundtrack darifilm Tarantino dan Shaft.

Baca Juga: Ini Deretan Nama Pemain Money Heist Versi Korea-Drama

Baru terbentuk pada akhir 2020 lalu di tengah masa pandemi, Thee Marloes Rhythm secara produktif menyiasati kejengahan pandemi mereka dengan memadukan berbagai preferensi musik dari masing-masing personel yang telah memiliki proyek musiknya masing-masing.

Dimulai saat Sinatrya Dharaka ingin merealisasikanraw demodi sudut rumah bersama Tommy Satwick (drums); mereka mencoba mengkombinasikantrem-fuzzydari raungan gitar Bimantara Lestarijono yang ditambah sentuhan piano lembut dengan nuansa vokal gospel ala Natassya Sianturi.

Hasil dari pertemuan tersebut kemudian melebur dan melahirkan dua single utama yang telah dikeluarkan oleh grup musik ini yakni 'Nanti' dan 'Love Potion'. Kesan dan kata pertama yang paling tepat untuk merangkum nada yang mereka ramu adalah "kemewahan".

Bukan bermaksud berlebihan, kota Surabaya saat ini kekurangan akan musisi dan band yang membungkus sisi mewah dari kota terbesar ke-2 di Indonesia ini. Setengah dekade lalu, hanya Silampukau-lah yang mampu merangkumnya dengan cara sederhana.

Thee Marloes Rhythm berhasil merangkai masing-masing ego dari para personel dengan ringkas dan apik tanpa mengesampingkan hasil karya mereka, yang secara ajaib seluruhnya dikaryakan secara mandiri.

Sebuah video musik dari lagu 'Nanti' juga merupakan buah karya yang dilakukan secara swadaya oleh rekan-rekancangkrukandi lingkungan sekitar grup musik ini. Simak videonya di bawah:

Berbekal kemandirian dan kemampuan dari para personel, tentu patutdipertanyakan bagaimana Thee Marloes Rhythm dapat memelihara konsistensiuntuk meredam egodalam bermusik dan tetap menafsirkankemewahan Surabaya, yang tentu akan sangat berguna bagi ekosistem bermusik di kota ini.

Tag

Editor : Alvin Bahar