HAI ONLINE -Black metal merupakan salah satusubgenredari musik metal yang cukup populer dan menyebar dengan masif di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Varian ini dipopulerkan oleh gelombang musik yang berawal di Eropa Utara atau Norwegian Black Metal (NBM) melalui nama-nama yang ikonik seperti Marduk, Burzum, ataupun Darkthrone.
Sajian mistisisme dan paganisme adalah tema yang sangat berkaitan dengan black metal, lengkap dengan perangai yang serba bengis dan menyeramkan.
Mistisisme dan paganisme ala Eropa yang erat kaitannya denganluciferianismataupunantichrist tidaklah cukup populer di Indonesia.
Sehingga, banyak band black metal yang terbentuk di Indonesia - khususnya di Pulau Jawa bagian Tengah dan Timur - menorehkan sajian kearifan dan kepercayaan lokal yang beririsan dengan tema mistisisme dan paganisme tersebut, yakni Kejawen.
Kalo kamu suka banget dengan musik metal, berikut HAI sajikan 5 rekomendasi band black metal Indonesia dengan pengaruh Kejawen kental yang harus kamu simak. Sikatfren!
Makam
Terbentuk sejak 1995 di Kota Solo, Makam adalah unit seram yang mengedepankan kombinasi unsur nada dasar metal dengan nada pentatonik khas Pulau Jawa.
Makam menjadi salah satu band yang memelopori gelombang JBM ini jugakerap memadukaninstrumenetnik seperti gamelan dan kendang dalam setiap penampilannya.
Digawangi oleh Kalabintalu di departemen vokal, Agyl dan Jomboth Androsarkas di gitar dan Julios Kamadath sebagai pemegang drum, Makam telah meluncurkan berbagai rilisan yang tergabung dalam banyak kompilasi metal, serta berhasil merilis album penuh pada 2001 silam dengan judul "Makabre Amuletha".
Djiwo
Djiwo merupakan unit yang terbilang cukup baru. Mereka terbentuk di tahun 2013 yang merupakan proyek sempalan dari pendiri Makam yakni Dewadji Ratriarkha dan Fancy Burn.
Dalam pengelolaan penampilan langsung grup musik ini, Djiwo sengaja dikonsep untuk menghindari tampilan wajah asli personil inti dan merahasiakan identitas pribadi mereka serta mengklaim bahwa mereka adalah Nusantara Black Metal.
Pada tanggal 17 Agustus 2014 mereka merilis sebuah album yang berjudul "Cakra Bhirawa" dibawah naungan Persetan Records dan hanya merilis 500 keping CD saja serta merilis sebuah videoklip untuk laguCakra Bhirawa.
Immortal Rites
Mengawali perjalanan mereka dengan nama Demon Church pada tahun 1997. Setahun terbentuk, Arifin, Andik, Dwi, dan Aar memutuskan untuk merubah Demon Church menjadi Immortal Rites. Hari ini, Immortal Rites digawangi oleh Doni Wicaksonojati (Gitar & Vokal), Anddie Benu (Bass & Vokal), dan Kutis (Drum).
Berbasisdi kaki gunung Kelud di kota Kediri yang dipercaya memiliki kekuatan magis, Immortal Rites sangatlah produktif dengan mengeluarkan beberapasingle, demo, mini album dan satu album penuh bertajuk "Api Dari Timur" yangsudah mereka rampungkan.
Terbaru pada 2020 lalu mereka juga baru saja merilis sebuah album penuh berjudul "Bhatara Api" yang membuktikan eksistensi mereka di skena musik keras Indonesia.
Santet
Dari namanya saja, band asal Purwokerto yang sudah terbentuk sejak 1993 ini konsisten mengusung tema mistisisme Jawa sebagai pondasi bermusiknya.
Dikutip melalui Tribunjateng,Sejak awal berdiri Santet terus melahirkan karya-karyanya. Ada enam album yang sudah dirilis hingga kini. Pada akhir 1997, Santet menciptakan album pertama berjudul "Creatures of Darkness."
Setelah malang melintang, Santet terus menancapkan karir seram mereka dengan mengeluarkan album penuh mereka yang kedelapan bertajuk "Iblis Bergamis" tahun 2020 lalu.
Dry
Salah satu veteran di dalam daftar ini, Dry mungkin menjadi band dengan tema dan penampilan paling nggak seram yang ada di sini.
Wajar saja, sejak 1990, Dry mengawali karir di kota Surabaya dengan meleburkan berbagai varian musik metal seperti Death metal dan Thrash metal yang populer kala itu.
Seiring berjalannya waktu, Dry kemudianmempertegasnamanya sebagai unit black metal kejam yang mengusung tema satanis, mistisisme, dan paganisme. Tentu juga lengkap dengan tampilancorpse paintdalam penampilan personelnya.
Mengawali karir dengan single berjudul "Satanic Cross", Dry tercatat telah mengeluarkan dua album penuh berjudul "Titian Ujung Raga" dan "Untaian Legam" yang masing-masing dirilis pada tahun 2001 dan 2003.
Itulahfren,5 rekomendasi HAI untuk band black metal Indonesia yang memiliki pengaruh Kejawen kental yang juga memberikan pengaruh besar bagi skena musik keras di tanah air. Mana nih menurutmu yang paling seram?
Penulis: Mohammad Farras Fauzi