HAI ONLINE -Era 1990-an adalah era yang sangat sering dielu-elukan sebagai periode terbaik untuk merayakan tumbuhnya banyak jenis musik yang bervariasi.
Britpop, punk rock, dan alternative adalah beberapa gelombang di era tersebut yang memberikan dampak signifikan pada perubahan selera musik di masyarakat yang makin beragam.
Sebuah komunitas anak muda di sudut kota Jakarta turut mewadahi tumbuhnya era tersebut dengan membentuk sebuah gerakan bernama Young Offender.
Young Offender fokus untuk mendorong pertumbuhan karya-karya pemuda pemudi di Jakarta, terutama yang beririsan dengan subkultur punk, indies, dan Britpop. Gerakan mereka juga banyak melibatkan band-band jebolan Poster Cafe yang menjadi markas bagi para indies dan punk rocker di Jakarta pada era itu.
Baca Juga: 3 Band 'Poster Cafe' yang Ngebentuk Skena Musik Independen di Jakarta
Kolektif ini menghasilkan sebuah album kompilasi yang berjudul "Young Offender Compilation Album Vol. 1" yang juga telah resmi dirilis dalam bentuk kepingan CD pada akhir Januari lalu.
"Young Offender Compilation Album Vol. 1" adalah sebuah bentuk dari perayaan sumbangsih Young Offender dalam mempengaruhi skena musik independen di Jakarta dalam kurun 30 tahun terakhir.
Kompilasi ini berisikan band-band dan musisi yang tergabung dalam kolektif Young Offender dari era 1990an yang masih aktif sampai hari ini. Terdapat 19 lagu yang sangat menyajikan beragam jenis musik yang berbeda.
Contoh grup musik yang memutuskan untuk bereuni demi album kompilasi ini adalah Submission Ondy Rusdy, Levi The Fly) dan Parklife (Vincent Rompies), yang juga secara resmi merilis lagu pertama mereka sejak belasan tahun lalu.
Simak pesta perilisan album kompilasi "Young Offender Compilation Album Vol. 1"
Pestolaer (Taba) dan Jimi Jazz - proyek punk tengil dari Jimi Multhazam - tentu juga ambil bagian lewat lagu "Monas" dan "Petrus Semalam" dalam album ini. Seakan menandai jika kedua unit punk ini adalah motor utama dari gerakan kolektif Young Offender.
Penulis: Mohammad Farras Fauzi