HAI ONLINE -Perkembangan industri musik pun dengan elemen nada dan bebunyiannya tentu tak luput dari evolusi dan proses akulturasi beriringan dengan teknologi dan informasi.
Gelombang pergerakan musik emo dan post-hardcore adalah sebuah kultur yang turut membangun proses industri musik berkembang.
Baca Juga: HAI Demos: Infuturo, Membawa Kesejukan dari Panasnya Kota Semarang
Varian gelombang musik ini pun ada beragam,daerah barat laut Amerika Serikat adalah salah satu pusat merebaknyasubgenredari emo yang kemudian dikenal dengan nama Midwest emo ini.
Sebuahkota industridi ujung timur pulau Jawa, Sidoarjo juga menjadi daerah terdampak darikultur Midwest emo ini. Salah satu band yang mewakili adalah Decemberism.
Meskipun nama band ini sangat kental dengan nuansa pop punk - nama mereka terinspirasi dari judul lagu Man Overboard - Decemberism mempunyai faktor kuat
Diperkuat olehAbiezar AP (vocals, guitar), Lambang Akbar R (guitar), Armand Maulana (bass) dan Wardanu Kurniawan (drums), Decemberism telah mengumumkan rilisan baru mereka berjudul "Moving Forward", sebuah EP digital tiga lagu yang berisi lagu-lagu berjudul "Blocking Trenches", "Falling Forward" dan "Get Over" pada bulan Juni 2020 lalu.
Satu sahabat saya yang juga dinobatkan sebagai "Bapak Emo Indonesia", Alfan Rahadi (Papa Onta Cult) menyatakan jika Decemberism adalah salah satu band yang berani keluar dari zona pop punk yang nyaman dengan memainkan beat-beat ganjil dan flow lagu yang tidak umum.
Mendengarkan band ini seakan teringat dengan band-band Midwest emo / pop punk yang muncul pada era 90-an seperti The Jazz June, elemen nada layaknya Basement juga bisa ditemukan pada band ini.
Penulis: Mohammad Farras Fauzi