3 Rekomendasi Band Indie Rock Indonesia, Wajib Disimak di Tahun 2021

Sabtu, 30 Januari 2021 | 13:00
Instagram / @skandalrockband

Skandal

HAI - ONLINE.COM- Bertahan di kala pandemi adalah salah satu hal esensial yang mau tidak mau harus dilakukan oleh setiap individu.

Bergerak di industri musik di kala pandemi di satu sisi makin menggali sisi eksploratif dari banyak musisi ataupun band yang harus tetap produktif.

Single, album, dan berbagai kolaborasi dapat kita nikmati di kala pandemi sudah hampir setahun berjalan.

Tiga band di dalam artikel ini adalah di antara banyak musisi yang tetap produktif dan sangat layak untuk mendapat perhatian berkat materi-materi mereka.

Baca Juga: Wawancara Eksklusif Sheryl Sheinafia: Proses Pendewasaan melalui Jennovine

Hal menarik yang menjadi benang merah di antara ketiganya adalah karakteristik sound dan tema penulisan lagu mereka yang serupa. Simak aja deh daftarnya.

Texpack

Instagram / @texpack_

Texpack

Unit indie / alternative rock asal Kota Bogor ini diisi oleh Afnan (vokal/gitar), Dimas (vokal/bass), Pian (Gitar) dan Iqbal (Drum) yang berada di bawah naungan Anoa Records.

Texpack sebelumnya sudah berhasil merilis debut EP mereka "Courageus" yang dipasarkan dalam bentuk kaset.

Pertengahan 2019 lalu, Texpack juga merilis album penuh "Spin Your Wheel" yang kemudian diteruskan dengan pertemuan bersama band indie rock asal Yogyakarta Skandal untuk membentuk sebuah split album berjudul "Sloppy Odd".

Dilansir dari Siasat Partikelir, Texpack bersama Skandal saat itu juga melangsungkan Sloppy Odd Stereo Tour 2019 di sejumlah daerah, yaitu Salatiga, Yogyakarta, Magelang, Bogor, Bekasi, dan Jakarta.

Lagu ikonik dari Texpack berjudul "Gadog" yang dimainkan bersama pentolan Poster Cafe, Edo Wallad, berhasil mengantarkan Texpack menjadi salah satu unit indie rock yang sangat potensial.

Terbaru, Texpack akan segera merilis maxi-single "The Early Serenade" yang akan dijadwalkan rilis pada 14 Februari 2021 besok.

Skandal

Instagram / @skandalrockband

Skandal

Skandal memainkan indie rock yang penuh dengan lirik sentimentil namun tetap nyaman untuk didengar meski penuh dengan raungan distorsi gitar.

Dihuni olehYogha Prasiddhamukti (vokal), Rheza Ibrahim (gitar), Robertus Febrian Valentino (gitar/vokal), dan Argha Mahendra (drum).

Skandal lewat materi-materinya seakan selalu mengingatkan kita untuk tidak perlu ragu sejenak melupakan masalah hidup dan berdendang mengikuti irama lagu favorit kita.

Telah melepas berbagai rilisan sejak awal terbentuk 2013 lalu, mereka melepaskan single terakhir berjudul "Percuma" pada awal Januari 2021 lalu.

Purpla

Instagram / @purplatheband

Purpla

Berbasis di wilayah timur kota Jakarta, Purpla berisikan 4 orang personel yaitu Danar Astohari (vokal), Dewandra Danishwara (gitar/keys), Bayu Malindo (bass) dan Dioma Asatsuku (drum).

Purpla meneruskan estafetBritishinvasion di Indonesiayangdibungkusmelalui elemen-elemen musik ala band-bandMadchesterseperti The Stone Roses atau Charlatans di lagu-lagu Purpla.

Namun, Purpla memilih untuk menuliskan lagunya dalam berbahasa Indonesia. Salah satu single terakhir mereka "Timur Jakarta" dikonsepkan dengan sangat menarik.

Purpla mencoba untuk mengangkat sisi lain dari Jakarta yang tidak hanya berisikan kehidupan di wilayah Jakarta Selatan saja.

Video musik dari "Timur Jakarta" juga memperlihatkan momen serta situs penting di Jakarta Timur yang turut menopang kehidupan di wilayah industri ini.

Penulis: Mohammad Farras Fauzi

Tag

Editor : Alvin Bahar