HAI - ONLINE.COM-Menjadi seseorang yang sudah mencicipi seluruh proseskreatif di usia yang sangat belia tidak membuat Sheryl Sheinafia lekas berpuas diri.
Mulai dari host, aktris, musisi, hingga produser telah dilaluinya. Sheryl pun berhasil menelurkan album penuhnya yang ketiga berjudul "Jennovine" pada beberapa saat lalu.
Sheryl Sheinafia meluangkan waktunya bersama HAI untuk bercerita secara ringkas tentang bagaimana seorang Sheryl mulai terjun di industri musik hingga sukses menelurkan album penuhnya yang ketiga.
Boleh cerita sedikit nggak nih sejak kapan Sheryl mulai terlibat dengan permusikan?
Sheryl: Gue sih mulai dikenalkan dengan alat musik piano sejak sekitar umur 4 tahun, waktu itu biasa kan anak kecil dikursusin di bidang non-akademis seperti musik, nah orang tua gue memilih untuk melibatkan gue dengan piano.
Setelah beberapa tahun belajar piano, lingkungan keluarga dan teman terdekat sangat mendukung gue untuk ngebuat gue belajar dan memainkan gitar.
Baca Juga: Relate Dengan Banyak Pendengar, Sheryl Sheinafia Ungkap Hal Personal Dari Single Baru 'Okay'
Lo dibesarkan dengan dengerin musik yang seperti apa emang, Sheryl?
Sheryl:Sekali lagi, gue sangat bersyukur berada di lingkungan yang sangatawaredengan musik yang sedang berada di puncak tangga lagu saat itu.
Jadi, tumbuh dengan sangat memahami penampilan dari artis dan musisi pop di era tersebut seperti Westlife, Hanson, dan tentu Britney Spears. Karena gue memainkan alat musik, lagu yang gue dengarkan pasti gue aplikasikan ke instrumen yang gue mainkan.
Publik mengenal seorang Sheryl lebih dulu sebagaihostsebuah acara TV. Bagaimana proses tersebut kemudian membentuk seorang Sheryl yang sekarang?
Sheryl: Awalnya gue diundang sebagaigueststaruntuk acara tersebut, setelah beberapa episode gue pun didapuk untuk mendampingi Boy William karena gue bisa memainkan banyak lagu yang sedang populer saat itu.
Gue sangat menikmati masa tersebut terlebih karena gue bisa sambil menikmati hal yang harus gue lakukan sebagai musisi, yakni main musik dan tampil di depan orang.
Masuk ke “Jennovine“; kapan Sheryl mulai ngerjain album penuh yang ketiga ini? Sempat terhalang pandemi nggak dalam seluruh prosesnya?
Sheryl:Gue bareng tim udah kepikiran untuk mengerjakan ini sejak tahun 2019 lalu yang kebetulan bersamaan saat gue sedang trip ke US waktu itu.
Dengan adanya pandemi, gue jadi bisa lebih berani untuk membuktikan diri gue sendiri untuk merilis buah karya gue dengan perlahan mengeluarkan single di Juni 2020.
Dari segi materi musik, gue ngeliat banyak perbedaan di album ini dengan album lo sebelumnya. Secara pribadi, proses pendewasaan lo sebagai seorang musisi terlihat sangat jelas di album ini. Tapi apakah album ini juga merepresentasikan karya musik yang lo inginkan selama ini?
Sheryl:Sangat. Setelah ditempa oleh masa-masa sulit akibat pandemi, gue membiarkan diri gue lebih mengeksplorasi lagu-lagu yang selama ini jauh dari zona nyaman gue. Prosesnya sangatlah mahal, bahkan gue juga kehilangan berbagai teman karena terlalu fokus mengerjakan "Jennovine" (tertawa).
Seluruh tracknya dibuat dalam bahasa Inggris, dan ternyata stigma lagu bahasa Inggris tidak akan diterima di Indonesia terbukti salah.
Gue tertarik dengan penulisan lirik di album ini, di album penuh lo yang sebelumnya; seluruh track diketahui adalah lagu dengan bahasa Indonesia. Sementara di album “Jennovine“ ini hampir seluruh track berjudul bahasa Inggris, apakah ini sebuah langkah maju bagi Sheryl untuk merambah pasar internasional?
Sheryl:Hal yang lebih penting buat gue adalah adanya timbal balik dari para pendengar yang secara jujur sudah mengapresiasi karya dan curahan gue di lagu yang gue ciptakan, hal tersebut adalah bonus terbesar buat gue.
Ngomongin masalah pasar dan pendengar di manapun mereka berada, gue sangat menghargai seluruh pendengar yang bisa berasal dari manapun, syukur kalo memang karya gue diterima di pasar internasional.
Simak video musik terbaru Sheryl Sheinafia "house or home" bersama Pamungkas:
Penulis: Mohammad Farras Fauzi