Baca Juga: Awal Mula Viralnya Meme Bernie Sanders, Fotonya Dipakai Banyak Postingan Selebritas
Rusmadi meminta maaf atas pemberlakuan peraturan tersebut dan mengaku keliru menerapkan aturan yang bersifat intoleransi itu.
"Dalam menangani dan memfasilitasi keinginan dari ananda JC kelas X untuk berseragam sekolah yang disebutkan dalam surat pernyataan.
"Saya menyampaikan permohonan maaf atas segala kesalahan dari jajaran serta Bidang Kesiswaan dan Bimbingan Konseling dalam penetapan aturan dan tata cara berpakaian siswi," kata Rusmadi dalam jumpa pers di Padang, Jumat (22/1/2021) lalu.
Menurut Rusmadi, di sekolah itu ada 46 siswi nonmuslim, dan seluruhnya diklaim tidak keberatan mengenakan jilbab dalam aktivitas sehari-hari, kecuali JC.
"Secara keseluruhan di SMK Negeri 2 Padang ada 46 anak (siswi) nonmuslim, termasuk Ananda JC. Semuanya (kecuali JC) mengenakan kerudung seperti teman-temannya yang muslim. Senin sampai Kamis, anak-anak tetap menggunakan kerudung walaupun nonmuslim," kata Rusmadi.
Baca Juga: Waspada 4 Masalah Kesehatan Yang Mengintai Kalo Lo Sering Pinjem Earphone Temen
Dia mengklaim siswi nonmuslim di SMK tersebut memakai hijab atas keinginan sendiri.
"Tidak ada memaksa anak-anak. (Di luar aturan sekolah), memakai pakaian seperti itu adalah juga keinginan anak-anak itu sendiri.
Kami pernah menanyakan, nyaman nggak memakainya. Anak-anak menjawab nyaman, karena semuanya memakai pakaian yang sama di sekolah ini, tidak ada yang berbeda."
"Bahkan, dalam kegiatan-kegiatan keagamaan (Islam) yang kami adakan, anak-anak nonmuslim juga datang, walaupun sudah kami dispensasi untuk tidak datang. Artinya, nyaman anak-anak selama ini," jelas Rusmadi.
"Tidak ada perbedaan, dan tidak ada gejolak selama ini," tambah dia lagi.
Baca Juga: Soal Pakaian Seragam Agama, Kemendikbud Jelaskan Sanksi bagi Pelaku Intoleransi di Sekolah
(*)