Bela Nadin Amizah, Ucok 'Homicide' Serukan Anak Muda Untuk Nggak Takut Beropini

Jumat, 22 Januari 2021 | 19:56
Dok. HAI

Morgue Vanguard / Ucok Homicide

HAI - ONLINE.COM- Beberapa hari terakhir, publik warganet diramaikan dengan diskusi panjang lebar mengenai kondisi sosial masyarakat di Indonesia.

Hal tersebut dipantik oleh komentar penyanyi muda yang sedang naik daun, Nadin Amizah saat sedang menjalani sebuah undangan interview di kanal YouTube Deddy Corbuzier.

Potongan kalimat dari Nadin menjadi titik permasalahan yang mengundang pro dan kontra di jagat dunia maya, terutama di twitter.

Baca Juga: Trending! Nadin Amizah Diserang Warganet Karena Opininya Soal Orang Miskin

Dalam video yang dibagikan warganet, Nadin ngomongin soal orang kaya dan orang miskin.

Pelantun "Bertaut" ini menilai kalo jadi orang kaya bakalan bikin kesempatan berbuat baik lebih banyak. Nadin kemudian membandingkannya dengan orang miskin.

"Jadilah orang kaya, karena kalau kamu kaya kamu akan lebih mudah menjadi orang baik," ujar Nadin.

"Dan saat kita miskin, rasa benci kita terhadap dunia itu sudah terlalu besar sampai kita juga enggak punya waktu untuk baik ke orang lain."
Dengan desakan bertubi-tubi dari banyak lini, Nadin kemudian mengakui jika dirinya melakukan silap kata dan juga telah memohon maaf kepada khalayak luas.

Tak hanya itu, Ayah dari Nadin juga turut melibatkan dirinya dalam proses meminta maaf atas perkataan Nadin tersebut.

Fenomena itu kemudian turut mengundang banyak komentar dari kalangan yang bervariasi. Herry Sutresna adalah salah satu dari sekian sosok penting yang ikut beropini dalam sikap Nadin ini.

Sedikit berbeda dengan kebanyakan pendapat umum yang memilih untuk turut merundung ucapan Nadin, sosok yanglebih dikenal dengan nama moniker Ucok "Homicide" & Morgue Vanguard ini cenderung membela apa yang telah diungkapkan oleh Nadin dan menganggap jika Nadin dan keluarganya tidak perlu sampai merilis permohonan maaf.

Dari cuitan di akun pribadinya kemarin (21/01), dirinya menyatakan kalo internet dan sosmed adalah faktor utama dari dirundungnya Nadin di dunia maya, dan hal tersebut menurutnya sangat tidak perlu.

Hal tersebut dilengkapinya dengan pernyataan bahwa dirinya beropini bodoh lebih banyak dari Nadin ketika ada di usia 20-an.

"Di umur 20, saya beropini bodoh lebih banyak dari Nadin. Hanya saja gak ada internet/sosmed utk mempertontonkannya ke khalayak, sehingga ga perlu minta maaf ke banyak org pula. Mumpung muda, ngga masalah beropini bodoh, ntar ketika tuaan dikit bakal merasa lebih bodoh lagi," kicaunya.

Beropini memang tidaklah perlu takut, karena opini selalu muncul berdasarkan kepentingan serta preferensi pribadi, sehingga perbedaan akan selalu ada. Tergantung dari setiap individu bagaimana menyikapi perbedaan opini tersebut.

Penulis: Mohammad Farras Fauzi

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya