CNSA Konfirmasi Benda Jatuh di Perairan Kalimantan Merupakan Bagian Roket Milik Mereka

Selasa, 12 Januari 2021 | 14:30
LAPAN

Objek sampah antariksa yang ditemukan di Kalimantan Tengah merupakan bagian dari roket CNSA.

HAI-Online.com-Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) memastikan asal-usul sejumlah benda yang ditemukan di perairan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah beberapa waktu lalu.

Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin mengatakan, benda tersebut adalah sampah antariksa, yang merupakan bagian Payload Fairing (pelindung muatan) dari roket Long March/CZ-8 yang diluncurkan pada 22 Desember 2020.

"Payload Fairing terbuat dari sejenis plastik yang diperkuat, sehingga bisa terapung di laut," kata Thomas kepada Kompas.com, Jumat (8/1/2021).

Baca Juga: Roket Seharga Rp 3 Triliun Meledak, CEO SpaceX Elon Musk: Itu Berhasil!

Thomas mengatakan, roket Long March/CZ-8 dimiliki oleh China National Space Agency (CSNA). Kesimpulan tersebut diperoleh setelah tim dari Lapan bersama tim evakuasi lainnya datang ke lokasi penemuan sampah antariksa, dan mengidentifikasinya.

Di sisi lain, pihak CNSA juga sudah mengonfirmasikan bahwa obyek tersebut adalah Payload Fairing dari roket Long March/CZ-8. Roket Long March/CZ-8 diluncurkan dari Wenchang Space Center (WS), Hainan, Tiongkok, pada 22 Desember 2020.

Bagian fairing yang ditemukan tersebut dilepaskan dan jatuh saat roket meluncur di atas perairan barat laut Kalimantan, yang merupakan perairan internasional sekitar Laut TiongkokSelatan-Laut Natuna Utara

Thomas mengatakan, fairing dilepaskan dari roket pada ketinggian sekitar 100 km, menjelang memasuki ruang antariksa. Hal itu menyebabkan bagian fairing tidak sepenuhnya terbakar.

Baca Juga: Benda Jatuh di Kalimantan Barat Diduga Bagian Roket Milik Tiongkok

"Karena material cukup ringan, bagian fairing terbawa arus laut menuju Selat Karimata dan Laut Jawa. Obyek kemudian terdampar di pantai selatan Kalimantan Tengah," kata Thomas.

Dari hasil identifikasi, dan konfirmasi dari pihak CNSA, dapat dipastikan obyek sampah antariksa tersebut sama sekali tidak berbahaya karena tidak mengandung racun serta radiasi.

Sebelumnya, mengutip Antara, Rabu (6/1/2021), Kabid Humas Polda Kalteng Hendra Rochmawan mengatakan, benda tersebut ditemukan oleh seorang warga bernama Arfandi yang sedang memancing bersama keluarganya di lokasi tersebut pada Jumat (1/1/2021).

"Benda yang ditemukan berbentuk setengah tabung dengan panjang lebih kurang sekitar delapan meter dan berdiameter sekitar lima meter. Bahan dari serpihan ditemukan adalah fiber, hanecom aluminium atau sejenis plat aluminium," kata Hendra.

Hendra menuturkan, pada sisi luar benda tersebut terdapat logo berbentuk bintang dan berwarna kuning, serta di sisi sebelahnya berlogo bintang seperti bekas terbakar dengan tulisan CNSA dikelilingi gambar padi.

Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Rasa Takut Naik Pesawat Atau 'Aviofobia'

Selain benda tersebut, ditemukan pula pelampung dan wearpack dengan merek YUAN WANG HAI PANAMA, di lokasi terpisah dengan jarak lebih kurang 500 meter dari benda yang diduga bagian pesawat. (*)

Penulis: Hanif Pandu

Tag

Editor : Al Sobry

Sumber Kompascom, LAPAN