HAI-Online.com- Twitter menutup secara permanen akun milik Presiden AS Donald Trump, @realDonaldTrump pada Jumat (8/1/2021).
Keputusan itu dilakukan menyusul risiko provokasi lebih lanjut untuk tindakan kekerasan.
Usai penghapusan oleh Twitter, Trump nggak bisa lagi mengakses akunnya. Cuitan dan foto profil pada akun @realDonaldTrump pun saat ini udah nggak ada, sebagaimana dilaporkan Kompas.com pada Sabtu.
Baca Juga: Jon Schaffer Gitaris Iced Earth Keciduk Ikut Demonstrasi di Capitol
Trump sebelumnya memiliki 88,7 juta pengikut di Twitter sebelum penghentian akunnya.
Dikutip dari CNBC, Sabtu (9/1/2021), Trump disebut-sebut menggunakan akun Twitter pribadinya untuk menyulut pendukung dan bahkan membuat pergantian personel, bahkan sebelum mereka dapat membuat siaran pers.
“Tanpa twit, saya tidak akan berada di sini,” kata Trump kepada Financial Times dalam wawancara tahun 2017.
Baca Juga: Fitur Mencari Teman Dekat Selokasi, Facebook Dituntut Kena Denda Rp 66 Miliar
Trump pertama kali di-banned dari Facebook dan Twitter pada 6 Januari saat terjadi kerusuhan di Capitol Hill ketika anggota parlemen melanjutkan formalitas penghitungan suara Electoral College.
Banyak anggota parlemen dan bahkan mantan anggota pemerintahan Trump mengkritik Trump karena mendorong para pendukungnya untuk menolak hasil pemilu dan melakukan protes di Capitol.
Kongres kemudian menegaskan kembali kemenangan Joe biden.
Saat kerusuhan terjadi, Trump mencuitkan pesan yang mendorong non-kekerasan, meskipun ia kemudian merilis pesan video yang juga menegaskan kembali klaimnya yang nggak berdasar bahwa pemilu itu dicuri darinya dan mengatakan kepada perusuh, “Kami mencintaimu.”
Twitter awalnya memblokir beberapa twit Trump dari pandangan publik pada hari Rabu dan mengharuskan dia menghapusnya untuk mendapatkan kembali akses ke akunnya.
Baca Juga: Peringati Ulang Tahunnya, Musik David Bowie Kini Tersedia di TikTok
Setelah penghapusan, dia terkunci dari akunnya selama 12 jam. Namun, Twitter memperingatkan, pelanggaran kebijakan di masa depan akan mengakibatkan penghentian permanen akun Trump.
Dalam twit pertamanya setelah kembali ke Twitter pada 7 Januari, Trump mengunggah pesan video yang mendesak ketenangan dan memberikan hal yang paling dekat dengan pidato konsesi yang dia miliki, dan mengatakan akan ada transisi ke pemerintahan baru. (*)
Penulis: Hanif Pandu