Biar Nggak Dikibulin Lagi, Ini 4 Cara Deteksi Seseorang Berbohong

Senin, 04 Januari 2021 | 10:15
iStockphoto

Ilustrasi menganalisa seseorang

HAI-ONLINE.COM- Di dunia ini mana ada sih orang yang suka dibohongi, terlebih lagi sama pacar sendiri. Duh, pasti udah kecewa banget deh.

Meskipun begitu, tapi masih sedikit orang yang bisa melihat kebohongan dari seseorang.

Bahkan menurut pakar bahasa tubuh, kebohongan itu salah satu ekspresi yang paling sulit untuk dibaca terutama untuk orang awam.

Tapi untuk itulah HAI menulis artikel ini sob. Kali ini HAI bakal kasih tau beberapa cara yang disebut CewekBanget jitu untuk melihat apakah seseorang sedang berbohong atau nggak.

Penasaran apa aja? Langsung aja nih simak!

Analisis Perilaku Dasar

iStockphoto
imtmphoto

Ilustrasi analisa kebohongan

Nggakada tanda umum ketika seseorang sedang berbohong, sebab masing-masing orang memiliki perbedaan.

Namun, cara terbaik untuk mengetahui apakah seseorang berbohong atau nggak adalah dengan menganalisis gerakan dasar dan ekspresinya.

Gerakan dasar cenderung dilakukan saat seseorang berada dalam situasi di mana ia nggak perlu berbohong.

Untuk mengetahui gerakan dasar seseorang, cobalah mengajukan pertanyaan standar, misalnya memulai percakapan dengan topik yang bukan kira-kira mereka akan menjawabnya dengan kebohongan, seperti soal menu sarapan, liburan terakhir, kondisi lingkungan rumah, lagu favorit, dan lain sebagainya.

Saat seseorang menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, perhatikan gerakan dasar dan ekspresinya, jugaintonasi suaranya.

Perhatikan gerakan mata orang tersebut, apakah menatap lawan bicara, melihat ke kanan, atau ke bawah saat menjawab pertanyaan-pertanyaan standar, atauapakah intonasi suaranya lebih tinggi atau lebih tenang.

Semua hal ini membantu kita memahami bagaimana mereka biasanya berperilaku.

Selain untuk mengenali ekspresi dasar seseorang, petunjuk ini biasanya juga digunakan untuk membantu membaca emosi seseorang dalam situasi tertentu.

Baca Juga: Suka Bohong Tapi Nggak Sadar? Hati-hati Sama Gangguan Mythomania

Perhatikan Perubahan Perilaku

Setelah memahami gerakan dasar seseorang, lebih mudah untuk mengetahui bila ada perubahan sikap dan perilaku.

Cobalah untuk memulai topik pembicaraan yang dicurigai dapat mengundang respons kebohongan.

Jika ada perubahan gerakan, maka ada kemungkinan orang tersebut berbohong.

Anggapan bahwa orang yang berbohong nggak berani melakukan kontak mata adalah anggapan yang salah.

Faktanya, kebanyakan pembohong sering kali menatap mata lawan bicara daripada melihat ke arah lain.

Jika seseorang berbohong pada kita, dia tahukita akan berpikir bahwa orang yang berbohong akan memutus kontak mata, jadi mereka nggak akan melakukannya.

Perhatikan Fakta yang Memudar

iStockphoto
Lemon_tm

Perubahan fakta

Saat seseorang berbohong, biasanya dia menjadi lebih 'diam' menjelang akhir kalimat atauintonasi suaranya menjadi lebih pelan.

Ketika seseorang yang dicurigai berbohong melakukan tindakan ini, jangan katakan apa pun, tunggu saja dengan tenang dan perhatikan orang tersebut.

Sering kali, setelah itu orang yang berbohong tersebut akan akan mulai 'mendandani' kebohongannya agar terdengar lebih bisa dipercaya.

Namun, jika dia nggak terus melebih-lebihkan ceritanya, mungkin apa yang diungkapkannya bukanlah dusta.

Jangan Menuduh Sejak Awal

Seperti bahasa tubuh lainnya, gerakan yang dianggap menunjukkan seseorang berbohong bisa saja salah. Jadi usahakan nggak langsung menuduh.

Menuduh hanya akan membuat orang tersebut marah atau bersikap defensif dan pada akhirnya, dia malah nggak mau berbicara.

Alih-alih memaksa orang tersebut mengaku, lebih baik bahas topik pembicaraan lain, kemudian beberapa hari setelahnya, bahas kembali topik yang dicurigai sebagai kebohongan dalam perbincangan yang santai.

Apabila ada perbedaan jawaban atau cerita, maka itu menandakan orang tersebut berbohong.

Hal terpenting yang perlu diingat, menentukan apakah seseorang berbohong atau nggak bukanlah perkara mudah.

Selain itu, menuduh seseorang berbohong padahal sebenarnya nggak, juga bisa terasa menyakitkan.

Jadi, cobalah untuk memerhatikan setiap detail yang ada, mulai dari perubahan bahasa tubuh, detail cerita, hingga terbukalah soal kejujuran.

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya