Hampir Berhenti Sutradarai Wonder Woman 1984, Patty Jenkins Menyayangkan Soal Gaji

Selasa, 22 Desember 2020 | 16:30
Yahoo.news.canada

Patty Jenkins saat menyutradai fil Wonder Woman 1984

HAI-Online.com-KepopuleranWonder Woman 1984nggak lepas dari tangan dingin Patty Jenkins yang menggarap proyek ini. Namun, Jenkins mengaku hampir melepas proyek ini karena ada ketidak setaraan gaji yang dia terima dengan para sutradara pria.

Sutradara Wonder Woman 1984, Patty Jenkins mengungkapkan kalo dia hampir keluar dari waralaba Wonder Woman karena perbedaan gaji dengan sutradara pria saat menjadi bintang tamu dalam Podcast Happy Sad Confused.

Baca Juga: Seriusi Bermusik, Band yang Berisi Kru Raisa, Kelas Baru, Rilis Single

Film Wonder Woman 1984 telah hadir di bioskop Tanah Air. Dilansir dari Comicbook, Jumat (18/12/2020), rupanya ada sebuah kendala besar yang sempat terjadi untuk mengamankan talenta sutradara Patty Jenkins. Mengingat Patty juga sedang mengarahkan proyek TV sendiri, yakni Monster and The Killing.Perempuan 49 tahun ini menyatakan bahwa ia hampir meninggalkan proyek sekuel wonder woman karena perbedaan nominal pembayaran gaji saat bernegosiasi dengan pihak produksi.

"Ini sangat menarik sebagai seseorang yang tidak pernah menghasilkan keuntungan dalam kariernya sampai Wonder Woman keluar, dimana saya selalu berdamai dengan kondisi ini. Saya seperti, 'Hei, saya mengerti," kata Jenkins seperti yang dilansirNME, Senin (21/12).

"Tapi sekarang saya berbalik berkata 'Dengar, saya tidak pernah menghasilkan uang dalam karier saya karena Anda selalu memiliki pengaruh dan saya tidak.' Tapi sekarang kondisinya berbalik, jadi inilah saatnya untuk membalikkan keadaan," tambahnya.

Baca Juga: Begini Cara Untuk Cek Data Siswa Pendaftaran SNMPTN 2021, Besok Batas Akhir Pengecekan

Sementara itu terkait perbedaan besar gaji antara sutradara wanita dan pria Jenkins nggak banyak berkomentar.

Namun ia nggak mengelak dari fakta kalo terdapat perbedaan nominal gaji antara sutradara laki-laki dan perempuan dalam sistem yang berlaku di industri ini.

"Saya tidak ingin berbicara tentang sistem penawaran yang membuat saya terkotak-kotak dan itu tidak benar," kata Jenkins.

"Sangat mudah bagi sutradara pria bukan hanya yang dikategorikan sebagai sutradara film independen dan film (pahlawan super) untuk dibayar tinggi. Mereka dibayar tujuh kali lebih banyak dari saya saat menggarap film superhero pertamanya. Kemudian berlanjut ke film kedua, mereka masih dibayar lebih tinggi dari saya," tambahnya.

Jenkins juga menambahkan kalo memperjuangkan kesetaraan hak antara pria dan wanita adalah hal yang mudah. Terlebih untuk film Wonder Woman yang menurutnya sebagai momen yang tepat untuk menunjukkan keseriusannya dalam memperjuangkan hak perempuan.

Tag

Editor : Alvin Bahar