Fenomena Netizen Pasang Pasfoto Idol Korea di Surat Suara, Ini Kata Pakar

Jumat, 11 Desember 2020 | 11:12
(Dok.Bawaslu RI)

Tangkapan layar hasil pengawasan pemungutan suara pada kanal YouTube Bawaslu RI. Bawaslu dalam paparannya di antaranya menemukan tempelan gambar pada kolom kosong surat suara.

HAI-Online.com-Foto diri dan diduga potret artis dari Korea Selatan tampak menempel di surat suara pasangan calon Pilkada 2020.

Hal tersebut ditemukan oleh Bawaslu Kabupaten Kediri pada Rabu (9/12/2020).

Foto dan potret tersebut ditempel di kotak kosong yang bersanding dengan gambar pasangan calon Hanindhito Himawan Pramana-Dewi Mariya Ulfa.

Baca Juga: Rumit Banget! Seorang Pembeli Bikin Soal Ujian Fisika Pas Mau Beli Termos di Olshop

Pilkada Kabupaten Kediri emang diikuti pasangan calon tunggal dan bertarung dengan kotak kosong.

Koordinator Divisi Pengawasan Bawaslu Kabupaten Kediri Ali Mashudi mengatakan, pasfoto yang diduga milik seorang warga itu ditemukan di salah satu tempat pemungutan suara (TPS) di Kecamatan Kandangan.

"Sedangkan untuk yang mirip artis Korea ditemukan di salah satu TPS di Kecamatan Plemahan," ujar Ali seperti diberitakan Kompas.com, Rabu (9/12/2020).

Surat suara yang ditempel foto itu ditemukan petugas TPS saat melakukan penghitungan suara.Lantas, apa sebab hal itu bisa terjadi?

Baca Juga: Lazada 12.12 Garbolnas Nggak Cuma Banjir Diskon, Hadiah Juga Bejibun!

Fenomena menarik

Sosiolog dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Drajat Tri Kartono menyebut, terjadinya hal tersebut adalah suatu fenomena yang menarik. Menurutnya, saat ini merupakan era di mana masyarakat komunikatif mulai berkembang.Terlebih, mulai dikenalnya internet oleh masyarakat luas, membuat otonomi atau hak semakin ada di tangan masing-masing orang.

"Nah di masyarakat seperti ini, itu prinsip tentang artikulasi, prinsip tentang identity itu menguat," kata Drajat saat dihubungi Kompas.com, Kamis (10/12/2020).

"Prinsip-prinsip itu mendorong untuk hidup itu lebih menghargai semua orang. Bahwa semua orang itu punya makna," sambungnya.

Baca Juga: Sering Terjadi Balap Liar di Duren Sawit, Polisi Bakal Bangun Polisi Tidur

Merefleksikan kebosanan

Sementara itu, berkaitan dengan adanya foto-foto yang ditempel di surat suara tadi, Drajat menilai hal itu sebagai refleksi atas kebosanan.

Walau begitu, katanya, tetap saja hal tersebut menjadikan surat suara menjadi nggak sah.

"Tetapi yang paling penting adalah bahwa foto-foto itu merefleksikan atau mengartikulasikan sebuah sikap atas kebosanan terhadap demokrasi prosedural ini," ucap dia.Menurut Drajat, demokrasi yang pada dasarnya ada menyeragamkan semacam ini, bertentangan dengan otonomi-otonomi individu tadi.

"Nah ini ada kebosanan terhadap penyeragaman demokrasi semacam ini. Kemudian mereka membuat keunikan-keunikan agar tidak menjadi birokratis tetapi menjadi lebih longgar dan menarik," tambah Drajat. (*)Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Menilik Fenomena Pemilih di Pilkada yang Pasang Pasfoto dan Artis Korea..."

Tag

Editor : Al Sobry