HAI-Online.com - Doraemon memang menjadi salah satu kartun kecintaan banyak orang, tanpa terkecuali untuk masyarakat Jepang.
Manga legendaris yang udah ada sejak tahun 1969 itu pun didapati masih relevan untuk anak-anak zaman ini.
Tapi lucunya, baru-baru ini, kartun Doraemon memicu gelombang protes dari orangtua di Jepang.
Baca Juga: Lakukan Tes Swab Ngasal, BCL Hapus Postingan Usap Hidung Teman Tanpa Tenaga medis
Seseorang didapti membuat petisi di situs Change.org untuk meminta katunis Doraemon menghentikan tradisi yang dianggap nggak baik untuk anak-anak, yakni menampilkan Shizuka mandi.
Kita semua tentu tau siapa Shizuka. Karakter cewek yang senantiasa ditaksir sohib Doraemon, Nobita, namun nggak kunjung dapet status hubungan yang jelas sampe sekarang.
Terkait adegan Shizuka mandi, hal ini memang didapati terjadi berulang kali.
Mengutip Soranews24, dalam beberapa episode-nya, Nobita kerapkali mengintip Shizuka lagi mandi.
Insiden itu pun kerap diakhir dengan si Nobita ketahuan, terus cuma tersipu malu. Terus kembali berulang di episode berikutnya.
Bahkan, pernah di sebuah episode, ditampilkan Shizuka lagi mandi tanpa konteks yang jelas. Pokoknya lagi mandi aja.
Adapun dalam petisi tersebut, para orangtua yang mengaku sebagai generasi yang juga tumbuh besar menonton kartun Doraemon, mengaku keberatan bila anak-anaknya masih kerap disodorin adegan 'legendaris' tersebut.
"Kami sebagai mantan anak-anak yang kini telah menjadi orangtua, mengganggap adegan Nobita ngintipin Shizuka mandi nggak cuma sebagai kenakalan biasa, namun juga ofensif secara seksual," tulis kata pengantar petisi tersebut.
Baca Juga: Tilik Sampe NKCTHI Masuk ke 5 Film Lokal Paling Banyak Dicari di Google Year in Search 2020
"Tindakan ini bisa sangat traumatis bagi kalangan perempuan dan ketakutan buat mandi atau berinteraksi dengan kaum pria," lanjut petisi tersebut.
Petisi yang ditulis oleh Midorino Mushima itu pun meminta lima poin untuk dipenuhi produser kartun Doraemon, antara lain seperti memberi disclaimer soal adegan tak pantas di awal tayangan, hingga berhenti menampilkan Shizuka mandi.
Baca Juga: Impetigore atau Perempuan Tanah Jahanam Karya Joko Anwar Wakili Indonesia di Oscar 2021
Namun, tentunya nggak semua orang memandang petisi ini masuk akal. Beberapa warganet malah tampak menyikapi sikap orangtua tersebut dengan guyonan bernada satir.
"Kalo gitu kenapa nggak kekerasan di setiap film drama aja juga dihilangkan," tulis seseorang mengutip Soranews24.
"Aku rasa kenakalan Gian yang kerap berujung kekerasan lebih patut dipermasalahkan sama orangtua," tulis yang lainnya. (*)