Viral Mulut Nggak Bisa Ditutup Akibat Menguap Terlalu Lebar, Ini Penjelasan Dokter

Selasa, 01 Desember 2020 | 11:26
(Tangkapan layar Instagram @dr.helmiyadi_hk)

Menguap terlalu lebar sebabkan dislokasi rahang

HAI-Online.com -Sebuah video mengenai seseorang yang tiba-tiba nggak bisa nutup kembali mulutnya setelah menguap terlalu lebar viral di media sosial Instagram.

Postingan tersebut diunggah oleh akun @dr.helmiyadi_hk.

“Jangan menguap terlalu lebar dan ketawa terlalu ngakak kalau tidak mau seperti ini," tulis akun tersebut dalam keterangan video.

Baca Juga: Gubernur DKI Anies Baswedan Positif Covid-19, Tertular WakilnyaSampai dengan saat ini postingan tersebut telah disukai oleh lebih dari 9.943 pengguna. Beragam komentar warganet muncul terkait peristiwa tersebut.

“Demi apa pernah begini aku dong, kasusnya karena nguap lebar dan langsung bunyi getruk gitu di rahang. Dan setelah itu aku ga bisa menganga lebar kalau mau makan atau minum. Ga enak bgt karena sakit:( kejadian ada sekitar seminggu aku begitu sampe satu hari rahang aku normal lagi karena tidur salah posisi, dan setelah itu aku jadiin pelajaran buat engga nguap lebar dan ketawa bahak bahak. Dapet hikmah pelajaran. Dan liat ini jadi ngingetin lagi buat bisa bisa inget hal itu. Terima kasih dok,” tulis seorang warganet dengan akun @abdullahsmith."Pernah beberapa kali waktu usia belasan tahun tapi bisa balik lagi.. Sekarang kerasa ada bekasnya. Jadi longgar rahang,” tulis akun @yana.ward.Lantas, kenapa hal tersebut bisa terjadi?Konfirmasi Kompas.com

Pengunggah video,dr Helmiyadi Kuswardhana menceritakan kondisi pasien yang nggak bisa menutup mulut tersebut mengalami dislokasi pada rahang. Helmiyadi merupakan dokter di RSUD Haji Makassar sekaligus pemilik Klinik HK Medical Center Makassar.

Baca Juga: Bukan Pink atau Kuning, Hari AIDS Sedunia Memilih Pita Merah untuk Simbolnya, Kenapa Ya?

“Pada pasien kemarin karena pasien menguap terlalu lebar,” terang Helmiyadi saat dikonfirmasiKompas.com, Senin (30/11/2020). Ia menjelaskan dislokasi pada rahang bisa terjadi karena terjadi kelemahan otot, ligament, dan kapsul di daerah TMJ (temporo-mandibular joint).Kelemahan tersebut menurutnya bisa terjadi karena disebabkan beberapa hal, di antaranya:

-Riwayat trauma (kecelakaan lalu-lintas, kecelakaan olahraga, ditinju, riwayat dislokasi sebelumnya)

-Over aktifitas (menguap terlalu lebar, tertawa terlalu ngakak, menggigit makanan yang ukuran lebih besar dari mulut, menggigit makanan yang keras, muntah hebat)

-Penyakit bawaan (epilepsi)

Helmiyadi mengingatkan, apabila terjadi kondisi dislokasi rahang sebagaimana yang terjadi di video, harus segera membawanya ke Unit Gawat Darurat (UGD).

Sebab, kata pemilik Chanel Youtube dr. Helmiyadi SpOT itu, kalo nggak segera ditangani bisa mengakibatkan otot bengkak dan penanganan harus dilakukan di kamar operasi untuk dilakukan pembiusan serta diberi relaksan otot.“Kalau tambah lama menjadi kronik bahkan harus dioperasi untuk mengembalikannya,” tuturnya.

Ia menjelaskan, setelah dikembalikan ke posisi semula, maka posisi tulang rahang masih harus dipertahankan menggunakan perban kepala selama tiga hari.

Adapun saat makan, minum, maupun berbicara, mulut dijaga supaya nggak terlalu terbuka lebar guna mencegah terjadinya dislokasi lagi. Pada pasien yang ditanganinya di video tersebut, Helmi menceritakan, dislokasi rahang menyebabkan pasien mengalami kesulitan menutup mulutnya, kesakitan, dan nggak bisa bicara.

Dislokasi rahang umumnya terjadi pada usia tua, akan tetapi nggak menutup kemungkinan anak muda bisa mengalaminya.

“Seharusnya pada usia tua, tapi karena kebiasaan anak muda sekarang yang terlalu over, misalnya suka ketawa ngakak apalagi kalau lagi kumpul bareng teman-teman, sehingga bisa dislokasi,” terangnya.Pencegahan

Helmiyadi mengatakan ada sejumlah hal yang bisa dilakukan guna menghindari terjadinya dislokasi rahang. Di antaranya mencegah terjadinya benturan di area rahang dengan nggak lupa mengenakan helm saat berkendara atau pengaman kepala saat berolahraga.

Baca Juga: Gubernur DKI Anies Baswedan Positif Covid-19, Tertular Wakilnya

Selain itu, ketika makan sebaiknya menghindari makanan yang terlalu keras. Kalo makanan berukuran besar, maka sebaiknya makanan tersebut dipotong kecil-kecil.

“Hindari menguap terlalu lebar dan ketawa terlalu ngakak,” ujarnya. Terakhir, ia mengingatkan kalo ada penyakit bawaan seperti epilepsi maka harus segera pergi berobat. (*)Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Viral Mulut Tak Bisa Ditutup Akibat Menguap Terlalu Lebar, Ini Penjelasan Dokter"

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya