Pelajar SMKN 1 Kudus Ujicoba Belajar 2 Jam di Kelas Tatap Muka Selama Dua Pekan

Selasa, 03 November 2020 | 11:30

Pelajar SMKN 1 Kudus Ujicoba Belajar 2 Jam di Kelas Tatap Muka Selama Dua Pekan

HAI-Online.com- SMKN 1 Kudus memulai uji coba pembelajaran tatap muka pada hari Senin (2/11/2020) kemarin.

Sekolah tersebut menjadi pilot project pembelajaran tatap muka di wilayah III Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah. Bahkan, sekolah tersebut juga ditunjuk sebagai sekolah percontohan belajar tatap muka.

Menurut keterangan wakil Kepala SMKN 1 Kudus bidang Kesiswaan Abu Sari mengatakan, pelaksanaan uji coba ini berlangsung selama dua pekan, yaitu dari tanggal 2 hingga 13 November 2020 mendatang.

Baca Juga: Gareth Bale Cetak Gol Juga untuk Tottenham Hotspur, Mourinho Nunggu Reaksi Real Madrid!

Setelah itu, kata dia, pihaknya akan melakukan evaluasi untuk menentukan kelanjutaannya atau tidak.

"Kalau dinilai layak (untuk belajar) tatap muka sepenuhnya, maka pembelajaran ini akan dilanjutkan sembari SK (surat keputusan)," ujar dia dikutip dati Tribunjateng.

Tak bisa semua kelas dibuka, secara teknis ujicoba pelaksanaan belajar tatap muka SMKN 1 Kudus ini hanya diikuti kelas senior atau warga kelas 12.

Sekolah juga memberlakukan sistem dua shift setiap, dua jam dan hanya seperdua kapasitas kelas umtuk setiap harinya.

Setiap shift, terdapat enam ke‎lompok belajar atau kelas yang masing-masing berisi sebanyak 18 orang.

"Satu kelas seharusnya 36 siswa, tapi kami bagi menjadi dua kelas sehingga hanya berisi 18 siswa. Kelompok belajar separuh masuk pagi, separuhnya lagi masuk siang," ujarnya.

Kegiatan belajar berlangsung hanya dua jam yakni ‎mulai pukul 07.00 hingga 09.00 untuk shift pertama dan mulai pukul 10.00 hingga 12.00 shift kedua.

"Diawal uji coba ini, hanya untuk kelas XII saja. Sembari menunggu hasil evaluasi, " ujarnya‎.

Baca Juga: Dekatkan Musisi dan Penggemar, Resso Bikin Tenang Pendengar dengan kampanye Aku+Musik

Prokes sebelum masuk kelas

Sementara Wakil Kepala SMKN 1 Kudus bidang Sarana dan Prasarana, Ulya menyatakan sudah menyiapkan semua sarana prasarana protokol kesehatan dan membersihkan ruangan kelas dengan disinfektan setiap harinya setelah pembelajaran.

"Wastafel juga kami siapkan 68 buah di tiap depan kelas, lengkap dengan sabun, dan tisu," ungkapnya.

Selain itu, pengaturan duduknya juga tetap menjaga jarak. Setiap siswa juga harus diperiksa suhu badannya dan menggunakan masker serta face shield.‎Setelah itu siswa mencuci tangan ditempat yang sudah disediakan. Dan saat bertemu guru pun siswa tidak berjabat tangan hanya dengan menundukkan kepala.

Baca Juga: Nyadarnya Telat, Guru dan Murid Ini 3 Bulan Kelas Online Baru Ngeh Kalo Beda Sekolah

"‎Kami sudah mempersiapkan sarana prasarana protokol kesehatan untuk mengantisipasi ketika pembelajaran sudah dimulai," jelas dia lagi memastikan setiap peserta didik yidak berpotemsi terjangkit atau menjangkiti yang lain. (*)

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya