HAI-Online.com -Saat ini salah satu misi NASA sedang berada di asteroid Bennu untuk mengambil sampel yang dapat mempelajari penciptaan Tata Surya.
Asteroid Bennu berukuran sangat besar dan jaraknya sekitar 320 juta kilometer dari Bumi.
Namun karena wahana NASA, OSIRIS-REx, mengambil terlalu banyak material, sebuah batu besar justru terjepit di pintunya.
Baca Juga: 7 Cara Nonton di Bioskop Online, Cukup Bayar Goceng Pake Uang Elektronik
Menurut pernyataan NASA pada Jumat (24/10/2020), kondisi ini membuat sampel bebatuan asteroid Bennu tumpah ke luar angkasa.Dilansir Reuters, lengan OSIRIS-REx pada Selasa (21/10/2020) malam menendang puing-puing bebatuan dari asteroid Bennu. Hal ini membuat material terjebak dalam perangkat pengumpulan.
Baca Juga: Viral Pendaki Foto Bugil di Gunung Gede Berdalih Riset Fesyen, Ini 7 Faktanya!
Dari gambar yang dipancarkan ke kontrol darat mengungkapkan, kalo OSIRIS-REx mengambil lebih banyak material dari yang diperkirakan. Akhirnya batuan asteroid yang kelebihan muatan dimuntahkan ke luar angkasa.
Tim misi OSIRIS-REx berusaha keras untuk menyimpan perangkat pengumpul untuk mencegah lebih banyak tumpahan.
"Waktu sangat penting," kata Thomas Zurbuchen, administrator asosiasi sains NASA kepada wartawan.
"Tim misi kami akan melewatkan kesempatan untuk mengukur berapa banyak material yang dapat dikumpulkan. Diharapkan dapat mengumpulkan materi seperti yang direncanakan dan melanjutkan ke fase penyimpanan," imbuhnya.
Fase penyimpanan disebut Zurbuchen adalah proses sulit untuk menyelipkan wadah pengumpul sampel ke posisi aman di dalam pesawat ruang angkasa tanpa mengeluarkan material berharga.Nggak ada yang tahu berapa banyak sampel yang berhasil dikumpulkan OSIRIS-REx, hingga dia kembali ke Bumi pada 2023. Karena masalah ini, peluang untuk mengulangi upaya pengumpulan sampel dilupakan.
Sebagai gantinya, tim berkomitmen untuk memulai memulangkan pesawat ruang angkasa ke bumi pada Maret nanti.
Baca Juga: Dua Sodara Kembar Ini Punya Hobi Unik Saling Tato Tubuh
“Sejujurnya, kami tidak dapat melakukan eksperimen pengumpulan yang lebih baik,” kata peneliti utama OSIRIS-REx Dante Lauretta."Namun dengan pintu yang terjepit batu dan gambar mengkhawatirkan dari tumpahan sampel, kami hampir menjadi korban dan kesuksesan kami sendiri," tambahnya.
Pesawat antariksa OSIRIS-REx yang berukuran sekitar 800 juta dollar AS (Rp 11,75 triliun) berukuran minivan, dibuat oleh Lockheed Martin, diluncurkan pada tahun 2016 untuk mengambil dan mengembalikan sampel AS pertama dari bahan asteroid murni.
Jepang adalah satu-satunya negara lain yang mencapai prestasi seperti itu. Asteroid Bennu adalah salah satu sisa puing dari pembentukan tata surya sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu.
Menurut para ilmuwan, sampel asteroid Bennu bisa menjadi petunjuk asal usul kehidupan di Bumi. (*)Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Wahana NASA Bocor, Terlalu Banyak Kumpulkan Sampel Asteroid Bennu"