HAI-Online.com - Sejak lama, para pendengar musik terlibat perdebatan tanpa akhir mengenai definisi sesungguhnya dari istilah emo.
Kini, frontman Blink-182 Mark Hoppus tampak ikutan nimbrung ke pembahasan di kalangan para penikmat musik tersebut dan menawarkan definisi emo menurutnya.
"Emo dibangun pada satu prinsip: ini dunia gue dan gue bakal menangis sesuka gue," jawab Mark Hoppus dalam tweet-nya pada 12 Oktober kemarin.
Tweet tersebut segera menuai respon dari para pengguna Twitter lain, dengan beberapa mengaku setuju sama definisi emo versiMark Hoppus.
Selain itu, ada netizen yang tampak melengkapi definisi emo versi Mark dengan menyebut kalo emo adalah "blink-182 yang dibuat lebih cengeng".
Namun, ada juga respon yang terlihat nge-banyol dengan menyinggung kalo Blink-182 nggak sah sebagai band punk lantaran Mark ikutan berkomentar soal emo.
Emo is blink-182, but make it more sad— Logan The Zombie Boy Thingy (@loganchittyHP) October 12, 2020
You're not punk, and i'm telling everyoneKhususnya dalam kultur musik, istilah emo punya arti yang kerap membingungkan dan problematis.— Matt (@GeraltOfPhilly) October 12, 2020
Bahkan Frank Iero, gitaris My Chemical Romance yang merupakan salah satu dedengkot skena emo, mengaku nggak bisa mendefinisikan secara spesifik kata tersebut.
Baca Juga: Rupadhatu Daur Ulang Karya Chairil Anwar di Mini Album 'Mana'
"Gue rasa itu semacam kependekan dari (kata) emosional. Kayak ketika lo mencoba mendeskripsikan gaya rambut yang alay. Tapi gue rasa banyak hal nggak jelas soal kata ini dan mengapa orang nggak perlu mempermasalahkannya," ungkap Iero, mengutip dari Alternative Press.
Dalam berbagai sumber, emo memang disebut sebagai kepanjangan dari emotional hardcore dan merupakan turunan dari genre post-hardcore.
Sementara, baru-baru ini, surat kabar The New York Times tampak ikut mendefinisikan kata emo dengan menyertakan Taking Back Sunday dan Dashboard Confessional sebagai band emo dalam teka-teki silangnya.
Apakah kalian setuju dengan definisi emo versi Mark Hoppus? (*)