'World Mental Health Day' 10 Oktober, 5 Referensi Film Agar Setiap Orang Lebih Aware Sama Isu Kesehatan Mental

Sabtu, 10 Oktober 2020 | 10:11
New Indian Express

All The Bright Places (2020)

HAI-Online.com - Selain menjadi tanggal spesial bagi fandom anime lantaran menjadi hari lahir Naruto Uzumaki, tanggal 10 Oktober juga merupakan momen bagi masyarakat dunia bersikap lebih awaresama isu kesehatan mental.

Diperingati pertama kali pada tahun 1992, Hari Kesehatan Mental Dunia di tahun 2020 terasa makin relevan dengan kehidupan masyarakat dunia yang sedang terdampak pandemi covid-19.

Gangguan mental atau kejiwaan sendiri memang nggak boleh disepelekan. Meski nggak kelihatan, tapi bahayanya sama besarnya (atau malah lebih besar) dari penyakit fisik.

Layaknya gunung es yang tampak kecil di bagian luar, gangguan mental merupakan halkompleks yang dapat berakibat fatal bagi seseorang.

Penyakit mental seperti depresi juga menyebabkan risiko penyakit berbahaya dan gangguan kejiwaan seperti kecanduan, perilaku bunuh diri, diabetes, dan penyakit jantung -yang merupakan pembunuh manusia terbesar di dunia.

Oleh karena itu, pendidikan soal kesehatan mental nggak henti-hentinya digalakkan. Semua media digunakan, termasuk film.

Berikut adalah beberapa film dan dokumenter yang membahas soal kesehatan mental.

Tonton deh biar lo nggak kerap terjebak sama narasi, "halah, gitu aja ngeluh, semua orang mengalami juga kali", semisal ada temen yang curhat soal masalah hidupnya.

Karena, bisa jadi yang mereka alami adalah gangguan depresi serius.

Baca Juga: Viral Tweet Beredar Foto Sepatu Pendemo Tolak RUU Cipta Kerja yang Ditemukan Nggak Bertuan di Jalan

1.All The Bright Places(2020)

FilmAll the Bright Placesdisutradarai oleh Brett Haley yang sebelumnya menggarap film Hearts Beat Loud. Skrip untuk film ini ditulis oleh Jennifer Niver, penulis novelnya, bersama dengan Liz Hannah.

Cerita film ini menarik karena tak hanya seputar kisah percintaan remaja pada umumnya tetapi juga mengangkat topik kesehatan mental khususnya gangguan bipolar. Pada 2020 ini, Netflix telah merilis sebuah film yang juga membahas kesehatan mental berjudulHorse Girl.

Secara garis besar, All The Bright Placesbercerita tentang dua remaja: Violet Markey, gadis populer yang dirundung duka karena kematian saudarinya; dan Theodore Finch, remaja laki-laki yang menderita depresi dan gangguan bipolar.

Keduanya mulai dekat ketika mengerjakan proyek sekolah bersama. Dalam prosesnya, mereka saling berjuang mengatasi luka emosional serta fisik pada masa lalu dan kehadiran satu sama lain mampu mengubah hidup masing-masing.

2. It’s Kind of A Funny Story (2010)

Nggak sedikit anak muda jaman sekarang yang sering menggunakan kata 'depresi' saat lagi galau atau sedang ada masalah. Tapi nyata nya depresi nggak se-sederhana itu lho bahkan gejala depresi juga nggak bisa di sepelekan begitu saja. Sebab, gejala depresi bisa berefek pada kehidupan sehari-hari hingga keinginan untuk bunuh diri alias suicidal.

Isu depresi sebagai mental illness inilah yang diangkat sebagai premis film yang dibintangi Keir Gilchrist dan Emma Roberts ini. Seorang remaja bernama Craig yang harus berjuang melawan depresi yang dirasakannya. Dia memutuskan untuk pergi ke psikiatri setelah berkeinginan untuk suicidal. Selama satu minggu di rumah sakit, Craig bertemu dengan kawan-kawan yang juga memiliki masalah serupa. Seperti seorang ayah bernama Bob yang punya emosi nggak stabil, sampai cewek bernama Noelle yang dirawat karena keinginan menyakiti diri sendiri alias self-harming dissorder. Dalam film ini, kita ditunjukan pentingnya untuk nggak pernah meremehkan kondisi mental orang lain.

3. Beyond Silence (2017)

Film ini menampilkan kehidupan real para penderita berbagai mental illness. Demi Lovato adalah produsernya. Penyanyi satu ini memang sangat perhatian dengan kesehatan mental. FYI, Demi pernah menjalani terapi karena kondisi bipolar disorder dan eating disorder yang dialaminya.

Berdurasi 30 menit, film ini menampilkan cerita Jeff, Lauren, dan Llyod, yang didiagnosa dengan berbagai mental illness berbeda. Meski singkat, film ini menyampaikan nilai dan edukasi tentang betapa pentingnya kesempatan berbicara buat para penderita mental illness.

Baca Juga: Mengapa Ada Orang Yang Fobia Darah? Berikut Pemaparan Ilmiahnya

4. Cyberbully (2015)

Film ini memberi gambaran kepada kita bahwa hanya dengan satu kalimat saja bisa menyebabkan seseorang depresi bahkan bunuh diri. Berkisah tentang Casey (Maisie Williams) yang sedang melakukan video call via Skype bareng sahabatnya, yaitu Megan (Ella Purnell), terkejut dengan melihat tweet dari mantan Casey yaitu Nathan tentang keburukan Casey.

Tak terima dengan itu Casey menghubungi Alex yang bisa dibilang hacker untuk meretas akun Nathan. Namun hal janggal terjadi ketika ia mendapat balasan dari Alex yang ternyata bukan Alex, melainkan seorang hacker tak dikenal melakukan aksinya dengan menyebarkan semua keburukan Casey dan hal-hal memalukan yang pernah Casey lakukan.

5. Boy Interrupted (2010)Sebagai sebuah film dokumenter, Boy Interrupted bisa mejadi pilihan untuk membuka mata kita mengenai betapa besarnya pengaruh depresi dan bipolar dissorder pada kehidupan penderitanya. Film ini menceritakan dokumentasi tentang seorang remaja bernama Evan Scott Perry, yang memutuskan untuk bunuh diri di usia sangat muda, 15 tahun.

Menariknya, film dokumentasi ini dibuat sendiri oleh orang tua Evan, yakni Dana dan Hart Perry. Kita akan diajak melihat bagaimana Evan menjalani hari-hari sebelum kematiannya. Film ini juga dilengkapi interview dengan teman, keluarga, guru, sampai dokter yang merawat Evan. Sehingga kita bisa benar-benar mengetahui bagaimana kondisi mental yang dialami Evan. Recommended, untuk menjadi pengingat betapa pentingnya kita harus memahami kondisi mental orang lain. (*)

Tag

Editor : Alvin Bahar