Baca Juga: Game Wrestling Buatan Corey Taylor Bisa 'Ributin' Mulut Pedas Sang Pembuat
Pria berambut putih itu duduk dilantai berhadapan dengan anak-anak STM yang diamakankan oleh petugas polisi.
Seakan pemasaran dengan keikutsertaan remaja cowok berseragam STM di wilayah kekuasaannya, orang nomor satu di Jawa Tengah itupun langsung bertanya pada anak-anak cowok tersebut.
"SMK mana?" tanya Ganjar.
"SMK empat pak" jawab seorang remaja di depan Ganjar.
"SMK empat? Kamu yang ngajak siapa?"interogasi Ganjar kembali.
"Nggak ada yang ngajak, pak!" jawabnya.
Namun saat ditanya demo tentang apa, remaja-remaja itu menjawab tidak tahu.
"Tadi demo apa?"
"Demo, apa ya tadi namanya, pokokmen tentang RUU lah pak," jawab anak SMK itu polos.
"Kamu ngerti yang didemo apa?"selidik Ganjar lagi.
Baca Juga: Usai Bentrok di Harmoni, Pendemo Tolak UU Cilaka Kini Peluk dan Salami Polisi
"Nggak tahu," singkatnya lagi.
"Kok berangkat ke demo, yang ngajak siapa?"
"Habis UTS itukan gabut pak, nggak tahu mau ngapain, terus melipir keliling gitu, lha delalahe"jawab remaja lain.
Ganjar kemudian berpindah ke dalam kantor dan menanyai remaja lain yang ditangkap satuan polisi setempat.
Ia juga meminta ajudannya untuk mencatat nomor-nomor anak SMK yang berhasil diamankam tersebut.
Menurut laporannya, anak-anak SMK yang ikut demo tolak UU Cipta Kerja kebanyakan tidak tahu tujuannya.
Mereka hanya ikut-ikutan setelah mendapat pesan dari grup WA.
"Anak-anak SMK rupanya dia dapat pesan dari WA grup, pesen berantai gitu, akhirnya terpancing.Sayang lah ya, ini anak-anak kita lebih baik diedukasi dengan cara yang benar. Karena SMK SMA ini tanggungjawab saya, provinsi, diajari.
"Jadi kalau pengen tahu harus tahu sumbernya. Dan hampir semuanya gada yang tahu. Ini demo apa? nggak tahu. Pokoknya ikut-ikutan,"simpul Pak Ganjar merasa prihatin aksi pendemo diwarnai kebutaan isu. (*)