HAI-Online.com - Pilot wanita pertama untuk penerbangan sipil di Indonesia, Kapten Indah Yuliani Martono pada Sabtu (12/9) kemarin pada usia 61 tahun.
Dikabarkan, wanita yang akrab disapa 'Cipluk' tersebut meninggal dunia selepas menjadi pasien OTG virus Corona (Covid-19).
Pesan terakhir Cipluk sebelum meninggal pun sempat viral di aplikasi Whatsapp, (12/9/2020).
Dalam pesan yang beredar, ia memperingatkan agar setiap orang nggak memandang sepele virus corona.
Cipluk lanjut menceritakan bahwa awalnya ia nggak merasakan gejala apapun dengan hasil tes swab pertama yang ia jalani menunjukan hasil negatif.
Sementara, secara mengejutkan, di tes swab kedua ia dinyatakan positif dan menyandang status pasien OTG (Orang Tanpa Gejala).
Kabarnya, suhu tubuh Cipluk sejak itu naik hingga 38,9 derajat Celsius dan tak kunjung turun, sebelum akhirnya dikabarkan meninggal dunia.
Perlu diketahui, dalam kasus OTG, perlu diketahui nggak semua pasien Covid-19 mengalami gejala sesak napas atau sulit bernapas.
Baca Juga: Ada 7 Bahaya yang Ngancem Kesehatan Lo Pas Tidur Bareng Kipas Angin Nyala
Seperti HAI kutip dari Grid Health, seorang OTG covid-19 dapat mengalami kondisi hipoksemia, atau kekurangan oksigen dalam darah.
Bila tidak ditangani dengan segera maka pasien berisiko mengalami happy hypoxia.
Happy hypoxia adalah kondisi di mana kadar oksigen di dalam jaringan tubuh menurun drastis namun tidak diikuti dengan gejala atau keluhan yang dirasakan penderitanya.
Akibatnya, korban bisa mengalami kematian mendadak karena akumulasi kegagalan organ akibat rendahnya kadar oksigen yang tidak disadari sebelumnya.
Happy hypoxia diketahui menjadi salah satu penyebab paling banyak merenggut pasien positif Covid-19 tanpa gejala alias OTG.
Terkait statusnya OTG, Cipluk juga sempat berpesan agar masyarakat tidak menganggap remeh kondisi penularan covid-19 yang tanpa memperlihatkan gejala apapun.
"Jd unk teman2 Jangan pernah blng kita baik2 aja....., Ini pelajaran terbaik untuk kita semua, belajar dari cerita teman kita sendiri," pesan Cipluk untuk masyarakat. (*)