7 Fakta Skydrive: Mobil Terbang Buatan Jepang Siap Dijual ke Pasar Indonesia, Pake Baterai Harganya Se-Lamborghini

Selasa, 01 September 2020 | 09:15

5 Fakta Skydrive: Mobil Terbang Buatan Jepang Siap Dijual ke Pasar Indonesia, Pake Baterai Harganya Se-Lamborghini

HAI-Online.com- Nggak perlu nungu waktu lebih lama lagi, nih buat merasakan bebas kemacetan di jalanan darat. Mungkin sudah saatnya juga berlatih menerbangkan mobil untuk kendaraan masa depan.

Yap, pasalnya Skydrive, sebuah produk kendaraan asal Jepangtengah memersiapkan untuk menjual mobil terbangnumya untuk memenuhi jalanan di berbagai daerah di Indonesia.

Skydrive atau mobil terbang ini dikabarkan telah selesai diuji coba sejak tahun 2018 lalu.

Baca Juga: Seorang Balita Terbang Kebawa Layangan Raksasa, Bikin Orang Panik

Kini pada musim gugur tahun ini perusahaan asal negeri Sakura itu tengah mengincar pasar Indonesia.

Hal tersebut langsung diungkapkan oleh pemimpin perusahaan yang menaungi terciptanya mobil terbang pertama tersebut.

"Mobil ini bagus sekali untuk Indonesia yang terdiri banyak kepulauan sehingga transportasi dapat berjalan dengan lancar nantinya," kata Chief Technology Officer (CTO) Nobuo Kishi kepadaTribunnews.compekan kemarin.

Nah beberapa fakta Skydrive bi bisa ajdi pertimbangan, buat kamu untuk segera menabung berlatih dan mungkin minta SIM skydrive juga tuh.

1. Spesifikasi Mesin dan Baterai

Mobil yang diberi nama "Skydrive" ini punya spesifikasi seperti 8 motor dan propeler dengan ukuran sekitar 4.000 mm x 4.000 mm dengan baterai yang masih dirahasiakan.

2. Terbang 5-10 menit

Meski mengandalkan baterai untuk berjalan, persis seperti sumber emergi di drone, namun saat ini mobil terbang baru bisa dikendarai selama 5 sampai 10 menitan dengan kecepatan mencapai antara 40 hingga 50 km per jam.

Jadi, kalo tujuan kamu sekita 5-10 km, pakao mobil terbang bisa cukup 5 menitan aja udah sampai di lokasi tujuan.

Baca Juga: Pengguna Twitter Beberkan Harga Daun Pisang Di Jepang Capai Rp 500 Ribu, Warga +62 Bisa Auto Tajir, Nih!

3. Harga skydrive

Meski berbeda dengan mobil-mobil yang berjalan di darat, kendaraan ini tidaklah sulit dijangkau oleh kantong orang Indonesia.

Setidaknya mobil terbang ini dibandrol dengan harga yang hampir sama dengan Lamborghini keluaran Ferrari yang telah banyak dibeli oleh orang Indonesia.

Saat ini, menurutnya mobil tersebut seharga sekitar 40 juta yen per satu unit.

"Namun akan semakin murah di masa depan," kata Nobuo Kishi.

4.Dijual 2023 Bisa Boncengan

Tapi Nobuo Kishi mengungkapkan bahwa masih perlu waktu setidaknya sampai tahun 2023, mobil terbang ini akan siap bersaing di pasaran.

"Tahun 2023 sudah pasti lebih sempurna dan bisa digunakan untuk dua penumpang," tambahnya.

Berapa lama kendaraan ini bisa dibuatkan setelah datang pesanan? "Setengah tahun juga selesai, mudah pembuatannya tak begitu sulit," ungkap Nobuo Kishi lagi.

Baca Juga: Pengadu 'Anjay' Tertangkap Basah Pernah Gunakan Kata Tersebut, Jejak Digitalnya Sudah Dihapus

5. Keselamatan Skydriver Gimana?

"Kita masuk dalam kategori aviasi udara, jadi sesuai dengan ketentuan yang dikeluarkan transportasi udara dan saat ini belum ada ketentuan baku dari pemerintah Jepang, masih berupadraftsemua," ujarnya.

Meskipun demikian sertifikat keamanan telah diperoleh dari biro aviasi Jepang, dan akan memperoleh pula dari regulator Amerika serta Eropa dalam waktu dekat mendatang.

Melansir dariTribunnews.com, target pasar untuk Indonesia karena kondisi wilayah di Indonesia sangat cocok dengan produk kendaraan seperti ini.

"Bisa dipakai transportasi antar pulau di Indonesia sehingga nyaman komunikasi dan transportasi banyak orang di sana nantinya. Apalagi mulai tahun 2023 mobil terbang ini sudah menggunakan dua orang penumpang," kata dia.

kompas.com

Uji coba SkyDrive SD-03 (KOMPAS.com/Ruly)

6. Pakai Helm

Meski namanya mobil, namun pengemdara dan penumoang lain jarus memakai helm untuk keselamatan selama di udara rendah.

7. Butuh Baterai Tahan Lama

Yang menjadi masalah adalah baterai yang memang hanya bisa dipakai selama sekitar 5 sampai 10 menit saja.

"Namun di tahun 2030 sudah pasti akan ada baterai yang lebih baik lagi kini sedang dikembangkan di Jepang, buatan Jepang. Maka SkyDrive akan jauh lebih sempurna lagi nantinya," ujarnya lagi. (*)

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya