Tompi Kritisi Film Indonesia, Sentil Produser: Proses Syuting Bagus, Semua Bagus, Produsernya Bapuk

Kamis, 13 Agustus 2020 | 19:00
(KOMPAS.com/IRA GITA)

Tompi dalam jumpa pers syukuran 500 ribu penonton film Pretty Boys di Ecology Kemang, Jakarta Selatan, Senin (30/9/2019)

HAI-Online.com-Penyanyi Tompi yang sukses dengan film Pretty Boys dan lagi dalam promosi film Selesai, menyoroti produser film di Indonesia.

Menurut Tompi, di Indonesia produser punya peran penting bagaimana eksekusi akhir sebuah film bisa menarik atau nggak. Bisa aja pas proses produksi semua berjalan lancar, tapi punya akhir yang sesuai dengan selera produser.

"Di Indonesia ini, di industrinya masih sangat disetir produser. Proses syuting bagus, semua bagus, produsernya bapuk, film akhirnya jadi bapuk gara-gara dia bongkar sendiri," ujar Tompi, dikutip Kamis (13/8/2020).

Baca Juga: Tiara Anak Buruh Bangunan Berhasil Kuliah di UGM, Nggak Pake Tes dan Kuliah Gratis!

Dalam vlog Marten and Friends " TOMPI- Ada yang Salah dari Perfilman di Indonesia", Tompi pribadi ngasih contoh gimana penonton disuguhi adegan yang kurang masuk akal.

"Syutingnya gelap begitu tayang (jadi) terang, padahal syutingnya gelap, 'terangin!' karena menurut si produser, penonton seneng terang."Padahal dia aja yang goblok," kata Tompi. Menurut Tompi, ada alasan-alasan tertentu gambar diambil di lokasi gelap atau saat gelap. Misalnya di bawah jembatan yang memang minim cahaya, tidak perlu memaksakan wajah pemainnya terlihat bersinar. "Lampu dari mana? Surga?" kata Tompi disertai tawa.

Kritik tersebut sebenarnya nggak ada niat ditujukin ke orang tertentu. Tompi juga ngelihat hal itu sebagai kritik untuk dirinya sendiri yang mulai terjun ke dunia film.

"Bukan berarti yang gue kerjain udah sempurna, enggak. Karena memang at the end, begitu kita udah terjun ke lapangan, lu bagus, semua bagus, ada satu yang enggak bener, jadi enggak bener," ujarnya. Tompi ngasih contoh adegan yang memaksa lainnya.Di perfilman Hollywood, syuting bakal dihentikan pas lagi hujan karena adegannya seharusnya tanpa hujan.

"Karena kita beda sama Hollywood, Hollywood punya budget banyak, dia mau syuting hujan, 'wah hujan nih, enggak bisa syuting, besok aja, bungkus'. Kalau kita enggak bisa, ujan, ya udah adegannya jadiin di hujan. Iya kan? jadi emang mau enggak mau," jelas Tompi.Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Kritisi Film Indonesia, Tompi Sentil Produser"

Editor : Alvin Bahar