10 Makanan Alkali Termasuk Pisang Disebut Bisa membunuh Virus Corona, Ternyata Hoax

Kamis, 06 Agustus 2020 | 12:06

10 Makanan Alkali Termasuk Pisang Ini Disebut Bisa Membunuh Virus Corona, Ternyata Hoax

HAI-Online.com-Dalam pelajaran kimia, kita mengenal asam-basa. Nah ada klaim yang menyebut bahwa virus corona hidup dalam kondisi asam, karenanya untuk mèlawan virus tersebut kita serbu saja dengan makanan basa.

"Perhatikan bahwa pH virus corona bervariasi dari 5,5 hingga 8,5.

Karena itu, yang harus kita lakukan untuk menghilangkan virus adalah mengonsumsi lebih banyak makanan alkali di atas tingkat keasaman virus."

"Ada 10 makanan alkali yang disebutkan,diantara seperti pisang, lemon hijau, lemon kuning, alpukat, bawang putih, mangga,tangerine, nanas, selada air, dan jeruk."

Baca Juga: Hana Hanifah Bebas Dugaan Kasus Prostitusi Online, Ini Klarifikasinya Saat Digrebek Polisi Sedang Telanjang

Nah, ternyata info tersebut keliru, guys l. Jadi, buat kalian yang masih dapat info terusan, soal makanan alkali atau makanan yang mengandung senyawa alkali (pH basa atau lebih dari 7) dipercaya dapat membunuh virus corona, harus lebih jeli lagi.

Pasalnya, berdasarkan lamanCovid19.go.id,klaim bahwa untuk mengalahkan virus coronaadalah dengan mengkonsumsi makanan pH tinggiadalah klaim yang keliru.

Virus, termasuk virus corona, tidak memiliki pH atau tingkat keasaman yang terukur.

Oleh karena itu, konsumsi makanan alkali dengan pH yang lebih tinggi tidak bisa membunuh virus Corona Covid-19.

Mengutip penelitian yang terbit pada 1991, jauh sebelum virus Corona Covid-19 muncul pada Desember 2019, klaim pH dalam virus corona tidak benar adanya.

Meski ada pesan berantai yang beredar dalam versi bahasa Inggris, dengan klaim bahwa informasi itu berasal dari penelitian yang diterbitkan di Journal of Virology, sebaiknya jangan mudah percaya.

Berdasarkanjurnal tersebut dan menemukan penelitian yang berjudul “Alteration of the pH Dependence of Coronavirus-Induced Cell Fusion: Effect of Mutations in the Spike Glycoproteint”. Penelitian ini dilakukan oleh Thomas Gallagher, Cristina Escarmis, dan Michael Buchmeier dari Departemen Neurofarmakologi Scripps Clinic and Research Foundation, California.

Baca Juga: Terlibat Kasus Fetish Kain Jarik, Gilang Bungkus FIB Resmi Kena Drop Out dari Unair

Klaim mengenai derajat keasaman (pH) dalampesan berantaidi atas tampaknya dicomot dari penelitian ini, sebagaimana yang tertulis di bagian abstrak, yakni “infeksi sel murine yang rentan terhadap coronavirus mouse hepatitis virus tipe 4 (MHV4) menghasilkan fusi sel-sel yang luas padapH5,5-8,5”.

Namun, penelitian itu diterbitkan pada 1991 dan terkait dengan coronavirus mouse hepatitis virus tipe 4, bukanvirus Coronajenis baru,SARS-CoV-2, penyebabCovid-19.

Seperti diketahui,virus CoronaCovid-19baru muncul pada Desember 2019, tepatnya di Kota Wuhan, China.

Dikutip dari media pemeriksa fakta India, The Quint, ahli virus Shaheed Jameel mengatakan bahwa virus tidak memiliki derajat keasaman ataupH.

Namun, penelitian itu diterbitkan pada 1991 dan terkait dengan coronavirus mouse hepatitis virus tipe 4, bukanvirus Coronajenis baru,SARS-CoV-2, penyebabCovid-19.

Seperti diketahui,virus CoronaCovid-19baru muncul pada Desember 2019, tepatnya di Kota Wuhan, China.

Dikutip dari media pemeriksa fakta India, The Quint, ahli virus Shaheed Jameel mengatakan bahwa virus tidak memiliki derajat keasaman ataupH.

Oleh karena itu, pernyataan yang mengaitkan makanan yang diklaim memiliki pH tinggi dengan virus Corona tidak berdasar.

“Virus tidak memiliki nilai pH. Tidak ada organisme hidup yang memiliki nilai pH,” kata Shaheed. (*)

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya