Pada kebanyakan kasus pasien, kondisi tersebut memang belum terbukti bisa dianggap sebagai kelainan atau gangguan mental serius.
Selamaorang-orang yang didiagnosis ephebophilia ini melampiaskan hasrat seksualnua sevara ilegal, mereka dianggap tidak berbahaya karena masih bisa mengontrol dirinya.
Meski demikian, dibeberapa negara tertentu, ephebophilia dianggap illegal dan bisa berujung penuntutan dari pihak korban ke pengadilan. Dan biasanya juga, pelaku bisa dijerat dengan pasal terkait 'statutory rape'.
Akan tetapi, jika pengidap ephebophilia bertemu dengan remaja atau orang dewasa tanggung yang punya ketertarikan pada orang yang lebih tua, keduanya akan cocok dan bisa saling melengkapi kebutuhan.
Oh ya, terminologi umum untuk menggambarkan ketertarikan remaja atau anak-anak yang terangsang atau suka dengan orang yang lebih tua disebut teleiofilia atau gerontofilia, untuk mengerucutkannya jadi ketertarikan “seksual" pada orang yang lebih tua.
Baca Juga: Hype Banget, Kakek Nenek ini Modis Pake Baju Laundry yang Nggak Diambil Sama Pemiliknya
Sayangnya, istilah ini sering disalah artikan sebagaioedipus complex, istilah psikoanalisisyang pertama kali dikenalkan oleh Sigmund Freud.
Perbedaan mencolok,oedipus complexitu terjadi pada anak-anak yang punya hasrat seksual pada orangtua yang berlainan jenis dengannya. Misalnya anak laki-laki yang senang pada ibunya, dan menganggap sang ayah saingannya. Dan sebaliknya terjadi pada anak perempuan. Sementara,teleiofilia dan gerontofilia terjadi pada remaja ke orang lain yang lebih tua.
Udah jelas ya, ada fetish berupa objek rangsangan ke para remaja. So, kalo kamu udah tahu, kamu bakal bisa lebih bijak menentukan diri. (*)