HAI-Online.com-Kini orang-orang menggunakanface shieldsebagai jawaban untuk mencegah penularan virus corona.
Selain praktis, pengguna juga bisa sekaligus menampilkan bentuk muka keseluruhan karena banyak yang sudah bosan menutup sebagian muka mereka dengan kain pelindungnya.
Sebagian lagi terpengaruh influencer dan orang-orang di tv bahwa face shieldpunya kelebihan menahan droplet di permukaan bahan plastiknya yang transparan, jadi tak perlu lagi pakai maskernya. Ia juga membuat pengguna merasatak perlu repot lagi membawa beberapaface shieldsaat berada di luar rumah.
Pasalnya tak seperti masker kain, yang harus diganti tiap 4 jam, pakaiface shieldcukup satu saja karena setelah dipakai, pengguna dapat membersihkan bagian luarnya tanpa perlu mencucinya.
Face shieldjuga dianggap lebih ramah bagi pengidap bisu tuli yang mengandalkan pembacaan gerak mulut untuk berkomunikasi karena biasanya dibuat dari bahan transparan.
Hanya saja ada satu kesalahan yang dilakukan banyak orang terkait pemakaianface shieldyaitumereka memakainyatanpa masker.
Padahal,virus dimungkinkan masuk lewat celah di bagian samping kiri kanan dan bawah dariface shield.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga sudah mengumumkan bahwa kini virus corona sudah menyebar lewat udara(airborne desease)bukan hanya lewat droplet lagi.
Riset terkait efektivitas penggunaanface shieldtanpa masker untuk melindungi diri dari paparan virus corona sesuai bukti juga belum tersedia.
Baca Juga: Cuma Kedipin Mata, Main Flying Face, Filter Baru di Instagram Story Bangkitkan Emosi!
Untuk itu, penggunaanface shieldakan memberikan perlindungan palsu kepada para pemakainya.
Nggak heran, banyak kasus baru yang kini menambah jumlah pasien covid-19 lantaran mengandalkan face shield belaka.
Dokter spesialis pencegahan infeksi dari St. Joseph Hospital dan Mission Hospital California, AS memgatakan masyarakat wajib memakai masker saat berada di luar rumah.
"Pilih masker untuk mengurangi risiko penyebaran virus corona, terutama bagi orang tanpa gejala," kata dia.
Menurut Baliley,face shieldlebih diperuntukkan sebagai APD bagi petugas kesehatan.
Baca Juga: Impian Terwujud, Henry Cavill Berhasil Rakit PC Gaming Kelas Sultan Seharga Rp 60 Juta
Pasalnya, masyarakat umumnya tidak terpapar kontak dengan pasien berisiko tinggi dari jarak dekat.
Masyarakat yang masih bisa memungkinkan jaga jarak aman minimal dua meter saat di luar rumah, cukup menggunakan masker.
Dokter spesialis penyakit menular dari NYU Winthrop Hospital AS, Bruce Polsky, MD, juga menyampaikan,face shielddigunakan petugas medis sebagai perlindungan ekstra selainmasker.
"Jadiface shieldbukan pengganti masker, tapi perlindungan ekstra dari kontaminasi penyakit," jelas Polsky.
Menurut Polsky,face shieldjuga sangat penting bagi petugas kesehatan untuk menekan risiko penyebaran penyakit saat harus menangani pasien penyakit menular dari jarak dekat. (*)