Hai-online.com-Beberapa waktu lalu, warganet heboh dengan aksi mahasiswa yang panjat pohon saat ujian demi koneksi internet.
Menyadur dari World of Buzz pada Jumat (24/07/2020), hasil ujiannyai sudah keluar dan nilainya turut membuat warganet lega.
Rupanya, wanita bernama Veveonah Mosibin ini berhasil mengumpulkan indeks prestasi 3,5 meskipun ia mengikuti ujian dari atas pohon selama 24 jam.
Baca Juga: Estetik tapi Serem, Ini 5 Kota Hantu yang Cocok Buat Spot Fotografi
Mengingat perjuangannya memanjat pohon dan bermalam demi mengikuti ujian, IP 3,5 adalah hal yang sangat memuaskan. Nggak semua orang bisa menghasilkan nilai seperti itu meski belajar di ruangan ber-AC dan internet kecepatan tinggi.
Veveonah juga mendapat beasiswa dari Universitas Malaysia Sabah (UMS) dan Komisi Komunikasi dan Multimedia Malaysia (MCMC) berjanji akan meningkatkan koneksi internet di kampungnya, di Sabah.
Ia juga mendapat banyak hadiah dari sponsor yang terharu dengan videonya seperti tripod, power bank, pendingin laptop dan bahkan laptop baru.
Masih dari World of Buzz, aksi Veveonah pertama kali viral setelah ia mengunggah video berjudul 24 jam di pohon ke saluran Youtube miliknya.
Dalam video tersebut, Veveonah mengatakan ia sebenarnya berencana mengerjakan ujian di sebuah gubuk di atas bukit yanga berhasil ia bangun sendiri, alih-alih di atas pohon.
Namun sayang, rencananya gagal setelah gubuknya ambruk usai diterpa angin dan hujan lebat. Ia kemudian bermalam di atas pohon demi mendapatkan sinyal yang stabil.
Dengan berbekal smartphone, powerbank, sebotol air, makanan, kelambu, dan peralatan ujian, gadis naik ke sebuah pohon dan bermalam di sana.
Baca Juga: Terpaksa Ditahan Aparat karena Selebgram Ini Plesiran ke Hawai Saat Musim Karantina
Selama berada di atas pohon, Veveonah mengaku nggak bisa tidur nyenyak di malam hari lantaran didera udara dingin dan mendengar suara-suara aneh.
Belum lagi ia dikunjungi oleh seekor lebah pembunuh yang tiba-tiba terjebak di antara kelambu. Beruntung, lebah tersebut nggak menyengat Veveonah.
Ia pun akhirnya dapat mengikuti ujian daring dengan baik setelah bersusah payah tinggal di atas pohon selama berjam-jam.
Baca Juga: Keren! Mahasiswa ITS Surabaya Bikin Robot Hosiro-Usiro untuk Rawat Pasien Covid-19
Disebutkan, Veveonah biasanya membantu penghasilan keluarga dengan mengambil getah karet di pagi hari. Keluarganya tidur jam 7 malam untuk menghemat lilin lantaran desanya belum terjamah jaringan listrik.
Veveonah pertama kali mengunggah video ke YouTube ketika dia berusia 16 tahun dan video pertama yang dia lihat adalah oleh Primitive Technology .
Dalam video itu, ia menunjukkan proses membangun gubuk dan peralatan dari semua benda yang dapat ditemukan di sekitar hutan.