HAI-Online.com -Peristiwa pilu terjadi di Rumah Sakit Umum Shaqra, Arab Saudi. Bocah berusia 1,5 tahun (18 bulan) tewas setelah alat test swab Covid-19patah di dalam hidungnya.
MenyadurGulfnews, anak tersebut dibawa ke rumah sakit lantaran mengalami deman tinggi.
Orang tuanya ingin memastikan status putranya terinfeksi Covid-19 atau nggak.
Baca Juga: Ingin Keluar Dari Zona Nyaman, Mahasiswa Ini Gowes 48 Hari ke Kampungnya
Namun, dalam proses tes Covid-19, alat swab yang dimasukkan ke dalam hidung patah. Terpakda, dokter melakukan anestesi umum untuk menunjukkan hasil swab dari tenggorokannya.
Namun, bocah itu justru dibiarkan tanpa tindak lanjut yang menyebabkannya kehilangan kesadaran karena saluran pernapasannya tersumbat.
Setelah 24 jam di rumah sakit, bocah malang itu pun dikabarkan meninggal dunia.
Abdullah Al Joufan, ayah dari anak tersebut menceritakan detail kejadian tragis itu.
Dia membenarkan telah menolak pemeriksaan anestesi umum untuk anaknya.
Namun dokter bersikeras dan menunjukkan kalo setelah operasi akan ada pemeriksaan dari dokter spesialis anak. Nyatanya, dokter spesialis itu malah cuti.
Sehari setelah insiden patah alat swab dalam hidung, keluarga terkejut lantaran bocah tersebut tiba-tiba kehilangan kesadaran akibat tersumbatnya saluran pernapasan.
Di tengah upaya untuk menyadarkannya kembali, pihak keluarga memutuskan untuk memindahkan bocah itu ke rumah sakit khsusu di Riyadh.
Baca Juga: Lagi Bikin Video TikTok, Pelajar Dihujani 4 Tembakan oleh Orang Nggak Dikenal
Namun nahas, ketika ambulan datang, nyawa anak laki-laki itu sudah nggak bisa lagi tertolong.
Ayah bocah itu mencatat dia telah menyerahkan dua laporan untuk menyelidiki kasus kematian anaknya. Dia juga meminta Menteri kesehatan untuk membentuk tim investigasi.
Al Joufan mengaku telah menerima telepon dari Menteri Dr. Tawfiq Al Rabiah yang menyampaikan belasungkawa atas kematian putranya.
Direktur Urusan Kesehatan di Riyadh Hassan Al Shahrani, menekankan bahwa Menteri berjanji untuk menindaklanjuti kasus tersebut. (*)