HAI-Online.com -Setelah sebelumnya ada gajah yang tewas dalam keadaan berdiri karena diberi makan nanas berisikan petasan, kejadian serupa baru-baru ini kembali terjadi di India.
Seperti dilansir HAI dari World of Buzz, seekor sapi hamil di Himachal Pradesh, India harus merelakan rahang mulutnya hancur usai diberi makan adonan berisi petasan oleh orang nggak bertanggungjawab.
Baca Juga: Viral Video Pemuda Indonesia Diserang Mahasiswa Rasis di Amerika, Si Bule Tumbang
Kabar mengenai adanya sapi yang harus kehilangan rahang akibat diberi makan adonan berisi petasan ini disampaikan oleh organisasi Animal Hope and Wellnessmelalui akun Instagram resmi mereka.
"Sapi ini diberi makan makanan berisikan petasan. Bagian bawah mulutnya hancur.Kejadian ini terjadi di India, sapi tersebut bukan untuk dimakan melainkan menjadi bagian dari salah satu keluarga di sana," tulis mereka.
Sapi yang rahang mulutnya hancur karena diberi makan adonan berisi petasan.
Baca Juga: Minum 2 Gelas Boba Tiap Hari, Remaja Ini Alami Hal Mengerikan Pada Tubuhnya
Beruntung, sapi tersebut diketahui berhasilkan melahirkan anak dalam kandungannya dengan sehat, tapi sang induk hingga kini belum bisa makan karena kehilangan rahangnya.
Menurut laporan Hindustan Times, si pemilik sapi, Gurdayal Singh telah membuat laporanke pihak kepolisian, di mana dia menjatuhkan tuduhan kepada tetangganya, Nand Lal Dhiman sebagai dalang dari kejadian tersebut.
Sapi yang rahang mulutnya hancur karena diberi makan adonan berisi petasan.
Kini, terdakwa pun telah diamankan oleh pihak kepolisian setempat dan akan didakwa dengan pasal dalam Undang-Undang Pencegahan Kekerasan terhadap Hewan apabila terbukti bersalah.
Baca Juga: Terkubur Selama 10 Tahun, Harta Karun Senilai Rp 13,8 Miliar Akhirnya Berhasil Ditemukan
Di Himachal Pradesh, praktek pemberian petasan dalam adonan atau dikenal dengan sebutan "aalu bomb" sendiri memang sudah biasa terjadi dan dilakukan untuk menjaga lahan mereka dirusak oleh hewan buas.
Miris ya, sob. Semoga pelaku diberika hukuman yang berat supaya menimbulkan efek jera dan nggak mengulangi lagi perbuatannya di masa mendatang. (*)