Aplikasi Ini Bikin Fans Musik Bisa Joget dan Nyanyi Bareng Hologram Musisi Idola

Minggu, 07 Juni 2020 | 18:04
Rolling Stone

Punggawa Pussy Riot, Nadya Tolokonnikova dan CEO Jadu Asad J. Malik selama pembutan video.

HAI-Online.com - Sebuah aplikasi berbasis teknologi Augmented Reality (gambaran nyata dari lingkungan sekitar yang telah dikomputerisasi) kini telah hadir untuk memberi pengalaman baru kepada para penggemar musik.

Melalui teknologi futuristik yang diusung, Jadu, nama aplikasi tersebut, mampu mewujudkan angan-angan dari setiap penggemar musik untuk bernyanyi, berdansa, maupun berpesta bareng musisi favoritnya.

Eits, tapi jangan diartikan secara harafiah dulu, ya. Sebab, yang dimaksu para figur musisi idola ini hanyalah wujud hologram mereka.

Baca Juga: Jangan Sedih Gak Bisa Ikut #WisudaLDR2020, Menteri Pendidikan Singapura Tak Pernah Hadiri Upacara Wisudanya Sampai Jadi Orang Sukses

Yap, untuk diketahui, perusahaan pengembang Jadu telah sebelumnya melalukan terobosan spektakuler melalui konser hologram Tupac Shakur di festival Coachella 2012, maupun Whitney Houston beberapa waktu sebelumnya.

Kini, perusahaan asal Los Angeles, AS, tersebut menghadirkan kembali kecanggihan hologramnya ke perangkat yang dekat dalam keseharian masyarakat.

Seperti dikutip dari Rolling Stone, cara kerja aplikasi ini cukup unik yakni dengan merekam gerakan para musisi untuk mendapatkan penggambaran digital mereka.

Menggunakan 106 kamera yang mengelilingi para musisi, semua gerakan itu diolah dan disimpan sebagai hologram yang bisa diakses para pengguna aplikasi Jadu melalui gawai masing-masing.

Baca Juga: 7 Karakter Penjahat Superhero Paling Keren yang Nggak Kalah Eksis dari Pemeran Utama

Sejak diluncurkan pertama kali, Jadu telah menggandeng lima musisi lintas genre, antara lain adalah popstar dan bintang TikTok, Poppy; unit punk dari Russia, Pussy Riot; serta rapper kawakan, Vic Mensa.

Dan baru-baru ini, mereka menambahkan daftar kolaborasinya dengan menggaet grup metalcore Crown the Empire yang wujud hologramnya kini bisa ditemui dalam aplikasi.

Dalam beberapa kesempatan, teknologi jenis ini memang sempat beberapa kali digunakan oleh sejumlah musisi, yang sebagian besar untuk kepentingan promosi.

Contohnya adalah band Pearl Jam padasingle “Superblood Wolfmoon” bulan Februari lalu di mana lagunya hanya bisa diakses para fans dengan mengarahkan gawai ke arah bulan.

Sebelumnya, Eminem juga hadir dengan aplikasi AR-nya sendiri untuk aksi panggungnya di Coachella 2018.

Nah, tertarik nyobain aplikasi ini nggak nih?

Dan siapa kira-kira musisi yang menurut kalian perlu dibikin versi hologramnya agar bisa diajak party bareng? (*)

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya