HAI-Online.com -Adidas mengecam aksi rasisme yang terjadi dan eksis di Amerika Serikat baru-baru ini.
Dalam aksi solidaritas yang nggak terduga, perusahaan sepatu asal Jerman itu ikut membagikan ulang kampanye yang diutarakan Nike bertajuk #UntilWeAllWin di platform media sosialnya.
Baca Juga: Aksinya Dipuji Netizen Indo, Hasley dan Mantan Pacar Turun ke Jalan Bela Kematian George Floyd
Tindakan itu menunjukkan, baik Adidas dan juga Nike yang notabene adalah saingan di industri sportswear bersatu dalam masalah rasisme di Negeri Paman Sam.
Sebelumnya, Nike mengganti slogan ikonik mereka, "Just Do It" sebagai tanggapan atas pembunuhan George Floyd yang dilakukan aparat kepolisian di Minneapolis hari Senin (25/05/2020) lalu.
Nike membagikan pesan anti-rasis dengan 112 juta pengikutnya dalam sebuah klip berjudul "For Once, Don't Do It" Video ini menegaskan posisi perusahaan berlogo "Swoosh" tersebut terkait isu rasisme yang dilembagakan dalam latar belakang hitam dengan teks berwarna putih.
Baca Juga: Taylor Swift Tuai Pujian Berkat Aktivismenya Di Industri Musik
"Untuk sekali ini, jangan lakukan itu. Jangan berpura-pura tidak ada masalah di Amerika. Jangan berpaling dari rasisme," demikian teks di dalam video tersebut.
"Jangan terima nyawa tak berdosa diambil dari kita. Jangan membuat alasan. Jangan berpikir ini tidak memengaruhi kita. Jangan duduk dan diam. Jangan berpikir kita tidak bisa jadi bagian perubahan. Mari kita jadi bagian dari perubahan."Adidas membagikan ulang kampanye Nike dengan pesan, "Bersama adalah cara kita maju. Bersama adalah cara kita melakukan perubahan."
Baca Juga: Udah Jarang, Tapi Telisik Deh 4 Ciri Cewek yang Punya Kecantikan dari Dalam Hatinya
Unggahan itu muncul di tengah-tengah protes di seluruh wilayah AS yang dipicu oleh meningkatnya frustrasi atas kematian George Floyd, Ahmaud Arbery, dan Breonna Taylor karena isu rasial.
Ini bukan pertama kalinya Nike ngambil sikap tegas menentang rasisme. Di tahun 2018, mantan quarterback tim football San Francisco 49ers, Colin Kaepernick berada di garis depan dalam kampanye "Just Do It".
Dalam sebuah pertandingan, ia berlutut saat lagu kebangsaan AS diputar sebagai protes terhadap ketidakadilan rasial. Hal itu merupakan salah satu bagian dari kampanye "Just Do It", sekaligus peringatan ke-30 dari slogan ikonik Nike tersebut.
Sontak saja, Kaepernick dianggap mewakili gerakan protes di AS dan mendapat kecaman luas dari Presiden AS Donald Trump. Sikap politiknya membuat dia harus mengorbankan karier sebagai pemain NFL. (*)