TikTok Kembali Dikecam Amerika, Ada Tuduhan Pelanggaran Privasi Anak

Jumat, 15 Mei 2020 | 20:35
CNET/James Martin

Ilustrasi TikTok

Hai-Online.com -Amerika Serikat kembali mengecam keberadaan TikTok di negaranya.

Sejumlah kelompok masyarakat mengeluhkan kalo aplikasi besutan ByteDance ini udah ngelanggar aturan yang dibuat sama perusahaannya sendiri.

Setidaknumya, ada 20kelompok advokasi yang melayangkan tuduhan ke TikTok karena melanggar peraturan privasi anak di Amerika.

TikTok juga melanggar penyelesaian yang disetujui aplikasi video viral dengan Komisi Perdagangan Federal tahun lalu atas keluhan privasi sebelumnya.

Baca Juga: Biasa Nyablak, Indira Kalistha Ditegur Netizen Karena Remehin Corona

Diketahui, bahwa kondisi pandemi di seluruh dunia udah bikin TikTokjadi aplikasi yang paling banyak digunakan saat ini.

Bulan lalu, TikTok udah mencapai angka 2 miliar unduhan, setelah adanya tambahan sebesar 315 juta kali download di App Store dan Play Store pada kuartal pertama tahun 2020.

Dengan adanya hasil tersebut juga menunjukkan kalo TikTok ditemukan banyak pengguna di bawah umur yang masih mengakses aplikasi tersebut.

Maka dari itu, sejumlah kelompok di Amerika Serikatseperti The Center for Digital Democracy (Pusat Demokrasi Digital) dan Campaign for a Commercial-Free Childhood (Kampanye untuk Iklan bebas Anak-Anak) melakukan aksi berupa demo.

Kedua organisasi tersebut menyatakan kalo TikTokudah gagal dalam perjanjian yang di disepakati di tahun lalu.

TikTok sendiri udah bikin perjajian dengan pemerintah AS untuk ngilangin para pengguna yang berusia di bawah 13 tahun.

Baca Juga: Ide Bagus! Nikah Pake Green Screen Ala Pengantin Asal Yogyakarta Ini Mewah di Tengah Pandemi

Namun, kita tahu kalo di TikTokmasih banyak banget dan mudah ditemuin pengguna-pengguna yang masih di bawah standar tersebut.

"Kami dengan mudah menemukan bahwa banyak akun yang menampilkan anak-anak masih ada di TikTok. Banyak dari akun ini memiliki puluhan ribu hingga jutaan pengikut, dan telah ada sejak sebelum pesanan," kata Michael Rosenbloom, perwakilan dari advokat.

Kelompok organisasi itu juga menyatakan kalo TikTokmasih melakukan penyelewengan berupa pencurian data pribadi anak.

Pasalnya, tahun lalu TikTok diminta untuk menghadirkan fitur "izin orang tua" bagi para pengguna di bawah umur. Tapi sampe saat ini, hal tersebut masih belum diwujudkan sama perusahaan.

Hal itu lah yang bikin asumsi masih adanya tindak pencurian data anak berupa nama, alamat email, dan informasi lainnya yang dilakukan sama TikTok.

"Kami mendesak FTC untuk meminta pertanggungjawaban TikTok karena terus melanggar COPPA dan keputusan persetujuannya," ungkap Rosenbloom, seperti yang dikutip dari Arttechnica.

Baca Juga: Bukan Cuma di Indonesia, Hollywood Juga Ngalamin Data Breaching, Info Pribadi Seleb Dunia Pun Bocor

Dengan adanya laporan dan pertentangan tersebut, pihak TikTokmenyatakan kalo perusahaannya telah memberlakukan privasi dengan serius dan berkomitmen untuk membantu memastikan kalo TikTokjadi aplikasi yang aman.

Sejauh ini, nggak ada keterangan lebih lanjut dari TikTok terkait masalah ini. Mungkin dalam waktu dekat pihak perusahaan bakal ngasih klarifikasi lebih lengkap lagi tentang tuduhan dari kelompok organisasi AS tersebut. (*)

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya