Bukan Hanya .Feast, Ini 4 Kontroversi yang Melibatkan Musik Metal di Indonesia

Sabtu, 25 April 2020 | 09:00
.Feast

.Feast

HAI-ONLINE.COM - Kontroversi ucapan .Feast yang bilang lagu Peradaban lebih keras dari lagu metal apapun yang pernah mereka dengar masih ramai dibicarakan metalheads.Padahal, video tersebut sudah beredar sejak 2018, dan baru ramai sekarang. Entah siapa yang menyebarnya.Ucapan .Feast yang bilang "Peradaban lebih keras dari lagu metal apapun yang pernah mereka dengar" menurut HAI nggak ada yang salah (Kan yang mereka dengar. Jangan-jangan menurut mereka Bon Jovi itu metal?).Namun, nada Baskara yang mengucapkannya memang terdengar pretensius.Ditambah, fans fanatik metal pasti nggak suka kalo mendengar hal itu.Well, ini bukan pertama kalinya ada kontroversi yang melibatkan musik metal di tanah air.Ada beberapa kontroversi lain sebelumnya.Penasaran? Nih, cek aja!

Baca Juga: .Feast Klarifikasi dan Minta Maaf Soal Pernyataannya yang Singgung Musik Rock di Youtube

Power Metal vs Testament

Minggu, 9 Maret 2014, masyarakat di Tenggarong dan sekitar Kalimantan Timur mendapat suguhan parade band-band cadas dalam gelaran Kukar Rockin Fest 2014, yang berlangsung sejak siang hingga malam hari.Sayangnya, dibalik serunya hingar bingar gelaran Kukar Rockin Fest 2014, terselip salah satu kejadian nggak asik.

Kejadian itu sendiri terjadi ketika selepas aksi Burgerkill, tepatnya ketika giliran Power Metal tampil.Apesnya, baru dua lagu awal Power Metal dilantunkan, kejadian yang nggak mengenakan terjadi. Chuck Billy, sang vokalis sekaligus frontman Testament, tiba-tiba naik ke atas panggung.

Vokalis perawakan tinggi besar itu, melakukan tindakan nggak simpatik, dengan menganggu aksi Power Metal dihadapan para penonton.Para personel Power Metal yang keheranan akan aksi Chuck Billy,membuat penonton semakin kebingungan, dan akhirnya terprovokasi, tepatnya setelah Power Metal ingin melanjutkan lagu mereka, tiba-tiba sound gitar mereka nggak berdaya mengeluarkan suara karena kabel gitar Power Metal dicabut oleh crew Testament.“Woy, kalian harus menghargai musisi kami. Cara kalian sangat nggak sopan. Kami nggak butuh Testament, kami mau Power Metal,” ujar salah satu penonton, yang berdiri di dekat bibir panggung.Untuk saat itu, Power Metal akhirnya mengalah untuk mundur dari panggung, dan Testament pun mendapat kemauannya untuk tampil di atas panggung Kukar Rockin Fest 2014, yang disambut dengan aksi duduk para penonton, sebagai bentuk rasa kecewa mereka.“Kejadian ini bermula dari miss komunikasi jadwal manggung yang harusnya diminta oleh pihak Testament mundur satu jam. Tapi, begitu jadwal dimundurkan, mereka minta main di jam Power Metal, karena merasa itu waktu mereka,” ujar Akbar, salah satu panitia Kukar Rockin Fest, ketika ditemui oleh HAI di backstage selepas acara.

Baca Juga: Courtney Love Restui Post Malone Bawakan Lagu-Lagu Nirvana untuk Konser Amalnya

Melody Maker berbohong

Melody Maker

Melody Maker

Sekitar tahun 2011, band metal lokal Melody Maker pernah bikin kontroversi atas pernyataannya di sebuah media musik internasional.Ketika menjawab pertanyaan tentang tur mereka dengan band death metal Swedia, Arch Enemy, salah seorang personel Melody Maker, Mehdy menjawab, “Tur bersama mereka sangat berkesan. Kami bermain di banyak kota di kawasan Asia Tenggara, tidak percaya rasanya. Mereka adalah musisi yang hebat dan kami banyak belajar dari mereka. Pengalaman yang sangat berharga bagi kami bisa belajar langsung dari profesional seperti mereka.”Yang dipermasalahkan oleh fans metal tanah air adalah ,Melody Maker hanya pernah tampil sekali membuka konser Arch Enemy di Tennis Indoor Stadium, Jakarta pada 28 Oktober 2010.

Tak pernah ada tur di banyak kota dan bagian manapun Asia Tenggara selain Indonesia. Mehdy dituding berbohong oleh metalheads Indonesia.

Metal satu jari

Tengkorak

Tengkorak

Pada tahun 2010 lalu muncul komunitas Metal Satu Jari yang dikomandoi oleh Ombat, vokalis dari grup Tengkorak.

Komunitas ini nggak mau simbol-simbol musik metal yang katanya berkaitan dengan satanisme digunakan, lalu mengubahnya menjadi satu jari.Namun, komunitas ini oleh beberapa metalheads terlihat malah membuat eksklusivitas untuk penikmatnya.

Terlebih kontroversi Ombat di luar musik: sosoknya pernah membela Muhammad Jibril yang diduga menjadi perantara kasus terorisme Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton tahun 2009 silam.

Ombat juga masuk dalam tim pengacara pembela Abu Bakar Ba'asyir.Hadirlah anti tesisnya: Metal Untuk Semua. Tujuannya adalah melawan isu terorisme dan rasisme di kancah metal.

Konser rasis Ki Gendeng Pamungkas

-

Konser rasis Ki Gendeng Pamungkas

Paranormal asal Indonesia, Ki Gendeng Pamungkas, kerap menyelenggarakan acara-acara musik underground, termasuk metal.Band metal asal Norwegia, Gorgoroth, bahkan pernah diundang oleh Ki Gendeng Pamungkas.Sayang, konser yang digelar dihiasi poster dan kaos bernada rasial.Contohnya seperti di Brutalize in the Darkness yang digelar 2015.Ki Gendeng menjanjikan akan memberikan 50 kaos anti Cina dalam pagelaran konser metal tersebut.Akibat tulisan tersebut, sejumlah band metal yang masuk dalam daftar tampil memilih membatalkannya.

Salah satunya Burgerkill. Pernyataan tersebut ditulis band asal Bandung tersebut melalui akun Twitter mereka.Melalui akun Twitter @burgerkill666, mereka menuliskan, "Malem guys, kami ingin menginformasikan bahwa Burgerkill batal tampil di event yg digelar tgl 10 Mei 2015 di Std.Padjajaran, Bogor. Thx :)""Maaf kami tdk bs ikut dgn pergerakan anti ras tertentu. Metal yg kami percaya adalah musik yg tdk perduli ras & latar blkg penggemarnya."Nggak cuma Burgerkill, band metal asal Solo, Down For Life juga mengikuti langkah Burgerkill untuk menolak tampil di konser yang digelar di Stadion Padjajaran, Bogor. "Kami memutuskan MUNDUR dr acara Brutalize in The Darkness di Bogor tgl 10 Mei 2015 sampai ada klarifikasi dr panitia ttg propaganda rasisme," tulis akun @downforlifesolo.

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya