HAI-ONLINE.COM- Saat kondisi seperti, manusia terbagi menjadi dua; yang waspada akan segala cara penularan covid-19 dan yang menganggap remeh karena nggak -belum, tertular.
Mereka yang waspada rela melakukan apa aja agar jangan sampai terinfeksi. Mulai dari mengenakan masker kemana-mana, menaati PSBB, melakukan physical distancing dan menjaga kebersihan.
Namun ada juga mereka yang cuek aja dan seolah menganggap remeh virus yang sudah membunuh 635 warga Indonesia sampai saat ini.
Untuk kamu yang belum tau, seenggaknya ada 6 efek buruk ketika seseorang masih anggap remeh virus corona. Langsung aja deh simak satu per satu.
1. Menderita Covid-19 parah
WHO menegaskan berisiko rendah bukan berarti nggak berisiko terjangkit virus corona.
WHO memang mendapati hingga saat ini, sekitar 95 persen orang yang pernah terjangkit Covid-19 telah sembuh atau berangsur-angsur sembuh.
Selain itu, 4 dari 5 orang yang terjangkit Covid-19 akan mengalami gejala ringan atau sedang, seperti demam dan batuk kering.
Tapi tetap saja, kamu bisa menderita Covid-19 yang parah karena bukan nggak mungkin kamu termasuk orang memiliki kondisi kesehatan tertentu yang selama ini belum diketahui.
2. Harus mengikuti karantina 14 hari
Karena meremehkan imbauan untuk di rumah saja atau nggak bepergian, bukan nggak mungkin membuat kamu akhirnya diwadjibkan untuk melakukan katantina 14 hari.
Kewajiban karantina ini bisa pula datang setelah kamu secara nggak sengaja melakukan kontak dekat atau berada dalam satu lingkungan dengan pasien corona di luar rumah.
Kebijakan karantina ini pun mengharuskan kamu tetap berada di rumah untuk mengantisipasi penularan virus corona kepada orang lain.
Di beberapa daerah, proses karantina diketahui akan dipantau juga oleh masyarakat sekitar dan pemerintah setempat. Dengan begitu, apabila sampai melanggar, kamu bisa dikenakan sanksi sosial.
3. Menularkan Covid-19 ke orang lain
Dalam laman resminya, WHO telah menyatakan, meskipun gejala Covid-19 pada umumnya ringan, penyakit ini patut diwaspadai bersama karena dapat menyebar dengan cepat.
Penyakit akibat virus corona ini memang bisa jadi nggak akan berbahaya atau nggak menimbulkan kondisi parah pada diri kamu yang relatif masih muda atau memiliki sistem imun yang baik.
Tapi sayangnya, kondisi itu belum tentu terjadi pada orang lain di sekitar kamu yang tertular virus corona. Mereka bisa megalami Covid-19 yang parah.
Baca Juga: Kualitas Udara Ibukota Membaik, Gunung Gede Pangrango Kini Tampak dari Jakarta
4. Membuat orang lain cemas
Sikap meremahkan virus corona yang kamu tunjukkan bisa jadi membuat orang lain cemas.
Contohnya, kamu belakangan ini masih sering nongkrong ramai-ramai atau wara-wiri keluar rumah tanpa masker.
Sikap itu disinyalir dapat membuat orang lain berpikir bahwa kamu bisa membawa dan menyebarkan virus corona di lingkungan.
WHO pun telah mengingatkan bahwa stress dan tekanan selama masa yang sulit ini dapat meningkatkan risiko depresi.
5. Tak membantu tenaga medis
Jika masih meremehkan virus corona hingga kemudian terinfeksi Covid-19, kamu bisa merugikan para tenaga medis yang berjuang di fasilitas layanan kesehatan (fasyankes).
Maka dari itu, kamu pun dianjurkan oleh WHO untuk mematuhi berbagai arahan dari pemerintah, termasuk sebagai upaya untuk membantu para tenaga medis.
WHO dalam laman resminya who.int, mengakui bekerja di garis terdepan selama wabah Covid-19 sangatlah berat dan bisa memicu stres. Sangatlah wajar jika para tenaga medis ini terbebani dan frustasi.
Para tenaga medis ini bahkan bisa mendapatkan stigma dari keluarga, teman, rekan sejawat dan orang-orang lain mengenai diri mereka yang harus dijauhi karena bisa menularkan virus corona. Hal itu pun dapat menyebabkan mereka terkekang.
6. Ganggu aktivitas ekonomi
Efek lebih jauh ketika kamu termasuk orang yang meremehkan virus corona, yakni membuat pemerintah dan banyak pihak lain tak bisa segera menghentikan wabah Covid-19.
Jika wabah ini terus berlarut, bukan nggak mungkin pemerintah akhirnya memilih kebijakan lockdown.
Padahal kebijakan lockdown ini disinyalir akan membawa dampak yang sangat signifikan terhadap aktivitas ekonomi masyakarat, khususnya sektor usaha informal.
Dalam kondisi sekarang ini pun, ketika pemerintah Indonesia tidak atau belum memutusan lockdown, aktivitas ekonomi masyarakat di beberapa daerah di Tanah Air dilaporkan sudah lesu.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "6 Efek Buruk Anggap Remeh Virus Corona"