HAI-Online.com - Pembatalan Ujian Nasional 2020 yang baru diumumkan Presiden Joko Widodo nampaknya berimbas besar pada apa yang sudah dilakukan teman-teman pelajar SMK.
Pasalnya siswa SMK kelas 12 baru aja beres menggelar UN 2020 mereka yang telah lebih dulu dilaksanakan pada 16-19 Maret 2020 lalu.
Atas kejadiantersebut,Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarimmenyampaikan apresiasi sekaligus minta maaf kepada siswa SMK yang telah melaksanakan UN disaat teman-temannya SMA tidak bakal melakukan hal yang sama.
"Dengan berat hati karena kasus darurat ini, kita tidak bisa melakukan pemetaan komprehensif dengan UN. Jadi saya sangat mengapresiasi teman-teman yang harus mengerjakan UN di sekolah-sekolah SMK. Saya mengapresiasi effort mereka dan saya sangat mengerti kalau mereka tidak senang karena mereka harus melalui dan teman-temannya tidak melalui," papar Nadiem dalam conference call dengan media, Selasa (24/3/2020).
Lebih lanjut Nadiem memaparkan bahwa keputusan tersebut dapat membuat beberapa orangtua maupun siswa SMK kecewa, namun keputusan pembatalan UN tetap harus tetap diambil sebagai tanggapan atas darurat Covid-19 yang bisa berubah setiap harinya.
"Jadi saya mohon maaf ini memang darurat dan harus kita laksanakan untuk kesehatan, keamanan, semua murid. Mohon maaf kalau kecewa karena hanya mereka yang mengerjakannya," imbuh Nadiem.
Walau begitu, Nadiem menegaskan UN 2020 tidak menjadi acuan kelulusan melainkan sekedar pemetaan dari sisi pendidikan, sehingga tidak ada dampaknya pada kelulusan siswa.
"UN itu tidak ada dampaknya karena sekarang sudah ada zonasi, jalur prestasi, yang bukan menggunakan angka UN tapi angka rapor dan kombinasi antara aktivitas ekstrakulikuler siswa tersebut, termasuk lomba-lomba yang diikuti," kata Nadiem. (*)