HAI-online.com -Para ilmuwan telah menemukan bahwa kantong plastik mungkin memiliki bau seperti makanan bagi penyu karena bakteri dan ganggang yang menumpuk di atasnya.
Dalam sebuah penelitian baru yang diterbitkan awal bulan ini, para peneliti menemukan bahwa penyu-penyu laut merespons hampir serupa ketika dihadapkan dengan makanan dan dengan kantong plastik yang telah direndam dalam air.
Ditemukan juga bahwa para penyu akan mengeluarkan hidung dari air tiga kali lebih lama untuk mencium bau kantong plastik dibandingkan dengan jenis bau lainnya.
Sejak lama plastik memang diketahui berdampak buruk pada populasi penyu, di mana penelitian menunjukkan 52% dari penyu-penyu di dunia telah memakan sampah plastik.
Baca Juga: Pendaki Gunung Abadikan Time Lapse Terjadinya Badai, Begini Prosesnya
Sebelumnya diyakini karena kantong plastik di lautan terlihat seperti ubur-ubur, ganggang, atau spesies lain yang biasanya dimakan penyu. Namun, penelitian baru ini menunjukkan bahwa bau plastik juga punya peran penting.
Studi tersebut, yang diterbitkan dalam jurnal Current Biology, menunjukkan penyu sebenarnya bisa 'mencari plastik secara proaktif karena baunya', menurut Nick Mallos, direktur senior program Ocean Conservancy's Trash Free Seas.
Seperti dilaporkan CNN, Mallos, yang nggak terlibat dalam penelitian ini, menggambarkan temuannya 'sangat memprihatinkan' karena memberikan informasi baru yang mengkhawatirkan tentang mengapa kura-kura memakan plastik.
Polusi plastik memang jadi masalah bagi semua hewan laut, tapi menurut Mallos, penyu yang paling memprihatinkan karena semua dari tujuh spesies reptil itu terancam punah.
Baca Juga: Amerika Temukan Vaksin Virus Corona, Masih Butuh Ujicoba dan Penelitian Lebih Lanjut
Bukan cuma itu, tapi tiga dari tujuh spesies tersebut telah terancam punah, yang berarti mereka menghadapi risiko kepunahan yang sangat tinggi di alam liar.
Meski kita bisa mengurangi polusi plastik dengan mendaur ulang dan mengurangi plastik sekali pakai, tapi ini nggak cukup untuk menyelamatkan penyu laut.
Sebaliknya, pemerintah kita perlu meningkatkan dan bertanggung jawab untuk mengatasi masalah polusi ini. (*)