HAI-online.com -Telah banyak fenomena alam yang menjadi bukti bahwa perubahan iklim global itu nyata adanya. Kini, sebuah studi terbaru menemukan fakta menyedihkan lainnya.
Studi barudalam jurnal ilmiah, Nature Climate Change telah mengungkapkan bahwa perubahan iklim yang cepat dan kenaikan permukaan lautbakal menyebabkan setengah dari pantai di dunia menghilang pada tahun 2100.
“Selain pariwisata, pantai sering menjadi garis pertahanan pertama melawan badai dan banjir di pesisir.Tanpa pantai, dampak peristiwa cuaca ekstrem mungkin lebih besar," bunyi kutipan salah satu kalimat dalam jurnal tersebut seperti dikutip dari World of Buzz.
Negara-negara seperti AS mungkin memiliki sumber daya yang cukup untuk membuat berbagai sistem perlindungan.
Baca Juga: Berukuran Mini, Para Astronom Umumkan Adanya Bulan Baru yang Mengorbit Bumi
Namun, proyek-proyek rekayasa skala besar seperti itu kemungkinan besar nggak akan bisa dilakukan oleh negara-negara lain yang bakal sangatterpengaruh oleh perubahan iklim yang drastis seperti itu.
Studi ini menemukan bahwa Australia akan menjadi yang paling terpengaruh oleh perubahan tersebut, dengan hampir 15.000 km pantai berpasir putih diperkirakan akan menghilang dalam 80 tahun ke depan!
Kanada, Chili dan Amerika Serikat juga diperkirakan akan menerima dampak paling parah dari kenaikan permukaan laut.
Sementara itu, negara-negara yang diperkirakan akan kehilangan sebagian besar pantai di dunia meliputi: Meksiko, Cina, Rusia, Argentina, India, dan Brasil.
Baca Juga: Untuk Pertama Kalinya, Peneliti Dapati Temuan Oksigen Molekuler di Galaksi Selain Bima Sakti
Pantai berpasir mencakup lebih dari sepertiga garis pantai global, dan biasanya terletak di daerah berpenduduk padat.
Namun, pengembangan yang berlebihan, serta naiknya permukaan lautakibat badai telah mengikis garis pantai ini dan mengancamkehidupan satwa liardan infrastruktur Bumi.
"Seperempat hingga setengah dari pantai Inggris akan surut lebih dari 100 meter di abad berikutnya, tergantung pada seberapa cepat es di kutub mencair."
Baca Juga: Nggak Cuma Diguncang Badai Ciara, Warga Inggris Dikejutkan Penampakan Mata Raksasa di Langit
Namun, kalau kalianberpikir konsekuensikerusakanlingkunganini hanya akan terlihat dalam 80 tahun ke depan,maka itu salah.
Sebab, penurunan volume esdi Antartika dan Greenland kini telah menunjukka kondisi pemanasan iklim terburuk. (*)